DALAM Film Narnia, Lucy dan saudara-saudaranya berpetualang masuk ke negeri dongeng. Mereka sebenarnya adalah pangeran dan putri-putri kerajaan yang ditunggu untuk dapat membebaskan rakyat dari cengkeraman perempuan sihir yang jahat.
Perempuan sihir itu ingin menguasai Narnia. Penguasa Narnia adalah seekor singa, yang ingin menyerahkan tahtanya kepada Puteri Lucy dan saudaranya.
Namun mereka harus bisa mengalahkan kuasa jahat dari perempuan sihir. Agar Negeri Narnia damai dan aman, Sang Raja bersedia mengurbankan hidupnya. Ia bersedia mencurahkan darahnya di altar persembahan.
Perempuan sihir dengan pedangnya membunuh penguasa Narnia. Tetapi Lucy mempunyai botol minyak yang kasiatnya bisa menghidupkan. Singa itu dicurahi minyak dan akhirnya hidup kembali.
Mereka bersatu padu berperang melawan ratu sihir yang jahat. Mereka menang dan tahta Narnia diserahkan kepada Puteri Lucy dan saudara-saudarinya sebagai pewaris tahta yang sah.
Hari ini gereja merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Tuhan Yesus berkata, “Jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Darah adalah lambang kehidupan. Menumpahkan darah berarti memberikan kehidupan. Ia mengorbankan hidupnya bagi orang lain. Yesus menumpahkan darah-Nya bagi kita semua.
Di kayu salib, Yesus menyelamatkan kita dengan mencurahkan darah-Nya. Daging dan darah itu adalah satu kesatuan. Kalau kita makan daging, berarti juga menyatu dengan darahnya. Daging dan darah Kristus dikurbankan bagi kita.
Setiap kali kita merayakan Ekaristi. Kita mengenangkan Kristus yang wafat dan bangkit. Kristus wafat di salib. Darah Kristus keluar dari lambung-Nya yang ditusuk tombak. Itulah pengorbanan Kristus demi keselamatan umat manusia.
Mengikuti Ekaristi berarti bersatu dalam karya penyelamatan Kristus bagi dunia. Setiap kali Ekaristi dirayakan, penyelamatan diaktualkan, Kristus dikurbankan dan dunia diselamatkan.
Sudah hampir tiga bulan umat tidak bisa merayakan Ekaristi secara nyata karena pandemic covid19. Umat tidak bisa hadir berkumpul di gereja menyantap Tubuh Kristus.
Banyak umat merasa rindu menyambut komuni kudus. Ada sesuatu yang kurang karena tidak bisa menyambut Kristus dalam komuni suci.
Kita sekarang sungguh merasakan betapa berharganya karya penebusan Kristus dalam Tubuh dan Darah-Nya yang dikurbankan bagi kita.
Para calon komuni pertama biasanya boleh menerima komuni pada hari raya ini.
Tetapi karena kondisi belum memungkinkan berkumpul, maka kerinduan itu masih harus dipendam. Kita yakin bahwa Tubuh dan Darah-Nya adalah pemberian hidup Kristus untuk kita.
Maka jika ada kesempatan, sangat baik kalau bisa sesering mungkin menyambut komuni kudus, dengan-Nya kita diselamatkan.
Rindu pada getaran dan pesona senja.
Rembulan datang menggantikannya.
Tubuh dan Darah-Nya menyelamatkan jiwa.
Kita sangat rindu menyambutNya.
Banyuaeng, merindukan seseorang….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr