“Jangan Ada Yang Hilang”
“SELESAIKAN dulu tugasmu, baru kamu akan dibayar. Ada 28 murid di sini. Saat saya kembali saya ingin tak satu pun murid pergi dari sekolah ini. Apabila saat saya pulang nanti semua murid saya masih ada, kamu boleh meminta 50 Yuan pada Kepala Desa,” kata Pak Guru Gao.
Itulah pesan yang disampaikan Pak Guru Gao kepada gadis kecil Wei Minzhi yang akan menggantikannya sementara menjadi guru anak-anak sekolah miskin di pedalaman. Dengan segala keterbatasan, ia menjalankan tugas yang diberikan Pak Gao. Tidak boleh satu murid pun pergi atau hilang dari sekolah.
Guru Wei menolak ketika ada pencari bakat datang ke sekolah untuk mengambil seorang murid yang pandai lari. Ia akan dibawa ke kota untuk sekolah atlet. Guru Wei menyembunyikan anak ini. Tetapi kepala desa menyuap seorang anak agar menunjukkan dimana tempat persembunyian. Anak ini dibawa ke kota dengan mobil. Guru kecil Wei mengejarnya tetapi sia-sia.
Suatu kali seorang anak “minggat” dari sekolah karena mencari kerja di kota. Zang Hui khe namanya. Ayahnya meninggal, ibunya terjerat hutang. Ia ingin bekerja untuk membantu ibunya.
Guru kecil itu ingat pesan Pak Gao, “Tidak boleh satu murid pun pergi dari sekolah”. Dengan segala daya ia pergi ke kota mencari murid yang hilang ini. Perjuangan mencari murid yang hilang di kota besar itu sungguh mengharukan. Uang sakunya habis, tidur di emperan stasiun dengan perut kelaparan.
Dengan usaha yang tak kenal lelah, ia beruntung berjumpa dengan wartawan televisi. Ketika diwawancarai, ia tak bisa berkata-kata. Dengan meneteskan air mata, ia berpesan kepada muridnya, yang entah ada dimana, “Zang Hui Khe, kembalilah ke sekolah, aku dan teman-teman merindukanmu.”
Zang Hui Khe menjadi gelandangan. Ia mengemis di warung makan. Pemilik warung kebetulan menonton siaran televisi. Ia mengenali wajah Zang Hui Khe. Anak itu memandang wajah gurunya di televisi. Ia meneteskan air mata.
Zang Hui Khe, anak yang hilang itu ditemukan. Ia kembali ke sekolah bersama Guru kecil. Dengan membawa banyak alat tulis bantuan para donatur, mereka disambut sukacita oleh anak-anak yang lain.
Yesus berkata, “Barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang….Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.”
Yesus menjamin siapa pun yang datang kepada-Nya akan selalu dijaga. Tidak akan dibuang. Ia juga menjamin keselamatan kita sampai akhir zaman. Kita akan dibangkitkan bersama-Nya. Mengapa kita masih ragu mengikuti-Nya?
Kita berdoa bagi semua arwah orang beriman, agar diselamatkan oleh Yesus Sang Guru Sejati Kehidupan.
Menuju Jakarta membawa kendaraan.
Bawa kunci di tas ikat pinggang biru.
Tuhan Yesus selamatkan orang beriman.
Bawalah mereka ke dalam kerajaan-Mu.
Cawas, pray for Nice…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr