“Petruk dan Bagong”

SERU…!!! Kalau Ki Seno Nugroho memainkan tokoh Bagong dan Petruk, karakter yang mewakili rakyat jelata. Mereka diutus oleh Semar, bapaknya untuk memboyong para punggawa Pandawa agar turun ke Karang Kadempel, tempat Semar. Pamomong Pandawa itu ingin membangun Kahyangan.

Niat itu dihalangi oleh Kresna yang akan meminjam Jamus Kalimasada karena Dwarawati sedang mengalami pagebluk. Baladewa marah kepada Petruk, “Bapakmu kuwi wong sekeng, wong ora duwe, gedibal pitulikur, wong elek nyolok mripat, wong kere kok arep mbangun kahyangan.” Hinaan itu membuat Bagong dan Petruk tersinggung. Terjadilah perang antara Kresna gadungan dan Punakawan.

Karena Petruk dan Bagong menyadari sebagai anak yang diutus orangtuanya. Mereka menjalankan tugas walau harus menghadapi Kresna dan Baladewa. “Kawula punika namung abdi ingkang dipun utus tiyang sepuh kinen mboyong para punggawa.” (Kami ini hanya utusan yang disuruh orangtua untuk memboyong para pimpinan Amarta datang ke tempat Semar).

Semar, Gareng, Petruk dan Bagong itu disebut Punakawan. Mereka adalah hamba yang setia mendampingi para ksatria. Mereka adalah gambaran rakyat kecil yang tidak pernah mengeluh walau hidup terasa berat. Hamba-hamba ini melaksanakan tugasnya agar para ksatria lurus hidupnya, terus berjuang menjalankan darma.

Yesus mengajarkan kepada para murid agar dapat menjadi hamba yang setia dan bertanggungjawab melaksanakan tugasnya. Bekerja tanpa pamrih dan tidak mengharapkan pujian atau penghormatan.

“Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, “Kami ini adalah hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.” Kata Yesus.

Para Punakawan itu dengan setia melayani tuannya. Mereka senang jika tuannya berhasil dan bahagia. Kita ini juga mengabdi kepada Tuhan. Apakah kita sudah bisa menyenangkan hati Tuhan?

Naik ke gunung lihat matahari
Mendaki puncak di malam gulita
Kita semua adalah para abdi
Melaksanakan tugas dengan setia

Cawas, merenda senja…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr