Ketika Arjuna didatangi seorang resi untuk mengabulkan permintaannya, Arjuna memohon supaya Pandawa lima menang dalam perang Baratayuda.
Resi itu mengabulkan permohonannya. Namun saat Kresna bertanya kepada Arjuna, apa yang dimintanya? Arjuna menjawab;
Pandawa lima tetap utuh hidup selamanya. Kresna kecewa karena yang diminta hanya lima bersaudara.
Kresna lalu bertanya, “Lalu anak-anak para Pandawa bagaimana? Mereka tidak kau mintakan tetap hidup?”
Arjuna kaget setengah mati. Ia menyesal mengapa yang dimintanya hanya lima bersaudara. Apalah artinya hidup bahagia kalau anak dan keturunanya tidak bisa ikut menikmatinya.
Yesus memberikan syarat-syarat bagaimana mengikutiNya. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripadaKu, ia tidak layak bagiKu. Dan barangsiapa mengasihi putranya atau putrinya lebih daripadaKu, ia tidak layak bagiKu.”
Arjuna dan Para Pandawa lainnya harus merelakan anak-anak mereka mati gugur di awal perang Baratayuda.
Gatotkaca, Abimanyu, Ontoseno dan Wisanggeni, Irawan mendahaului mereka mati sebelum Baratayuda selesai.
Kemenangan hanya bisa dinikmati berlima saudara saja. Mereka harus mengorbankan harta yang paling berharga yakni anak-anak mereka.
Untuk bisa mengikuti Yesus kita mesti berani berkorban meninggalkan segalanya. “Barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali.”
Bahkan jika kita bisa memberi secangkir air saja kepada orang yang menderita, Yesus akan memberiya ganjaran yang besar. Mau memberi dan berbagi demi sesama itulah cara kita mengikutiNya.
Mau berkorban sebagaimana Yesus yang merelakan hidupNya untuk kita itulah pola hidup seorang kristiani.
Marilah pengorbanan Yesus itu kita jadikan habitus dalam hidup kita setiap hari.
Naik kereta ke Surabaya
Bawa oleh-oleh dari Majalengka
Kasih Yesus luar biasa
Kita selamat karena pengorbananNya
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr