Oleh: Polycarpus

Memperingati peristiwa kelahiran Yesus Sang Putera, Gereja dan seluruh umatnya tentu harus melakukan persiapan. Persiapan inilah yang kita kenal dengan Masa Adven. Kata ‘Adven’ berasal dari bahasa Latin ‘Adventus’ yang artinya ‘Datang’. Ada dua pengertian kata ‘Adven’. Pertama, menantikan kedatangan Yesus yang dirayakan pada Hari Raya Natal. Kedua, menantikan kedatangan Yesus yang ke dua (parousia) pada akhir zaman. Pengertian ini menandakan Gereja yang berziarah menuju kepenuhannya pada akhir zaman pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

Masa Adven dimulai pada hari Minggu terdekat sebelum Pesta St. Andreas (Rasul) pada setiap 30 November. Masa Adven ini berlangsung selama empat minggu persiapan dan empat hari Minggu. Namun, biasanya minggu terakhir Adven terpotong dengan tibanya Masa Raya Natal. Sulit menentukan awal mula adanya Masa Adven.

Ilustrasi Kelahiran Yesus. Sumber: bmvkatedralbogor.org

 

Sejarah Penentuan Masa Adven

Pada abad ke-4, bermula dari Perancis, Masa Adven merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Epifani, hari di mana para calon dibaptis menjadi warga Gereja dengan penekanan pada doa dan puasa selama tiga minggu. Kemudian diperpanjang menjadi 40 hari. Sedangkan di Roma Masa Adven belum ada hingga abad keenam. Paus St Gelasius I (wafat tahun 496) merupakan Paus pertama yang menerapkan Liturgi Adven selama 5 hari Minggu. Kemudian pada tahun 1073-1085, Paus St Gregorius VII mengubah jumlah hari minggu dalam Masa Adven menjadi empat hari minggu hingga sekarang. Sekitar abad ke-9, Gereja menetapkan Minggu Adven Pertama sebagai awal tahun penanggalan liturgi Gereja.

Memang sejarah Adven kurang bisa dijelaskan secara rinci, namun makna Masa Adven tetap terfokus pada kedatangan Kristus. Pada masa ini, Kristus sangat-sangat dinantikan kedatangan-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Maka, kata ‘Adven’ harus kita maknai sungguh, yakni ‘dulu, sekarang dan di waktu yang akan datang’.

 

Asal Usul Lingkaran Adven

Selama Masa Adven, kita sering melihat di dekat altar terdapat ‘Lingkaran Adven’ yang terdiri dari empat lilin, yaitu tiga lilin berwarna ungu dan satu lilin berwarna merah muda. Lilin-lilin itu melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven. Setiap minggu, sebatang lilin Adven dinyalakan.

Pemilihan warna-warna lilin ini bukan tanpa alasan. Lilin ungu melambangkan pertobatan. Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu ‘Gaudete’ (dalam bahasa Latin berarti sukacita). Warna merah muda dibuat dengan mencampurkan warna ungu dengan putih. Artinya, seolah-olah sukacita yang kita alami pada Hari Natal (yang dilambangkan dengan warna putih) sudah tidak tertahankan lagi dalam masa pertobatan ini (ungu).

Ilustrasi Lilin Adven. Sumber: ikatolik.com

Pada Hari Natal, keempat lilin digantikan dengan lilin-lilin putih. Lingkaran Adven atau Adven wreath biasanya dibuat dari daun-daun segar berwarna hijau. Hal ini diadaptasi dari kebiasaan orang Jerman sebelum Kekristenan berkembang. Sering beberapa dari kita bertanya-tanya, “Mengapa berbentuk lingkaran?”. Jawabannya adalah karena bentuk lingkaran tidak memiliki awal dan akhir. Lingkaran melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.

 

Makna Setiap Minggu dalam Masa Adven

Setiap minggu dalam Masa Adven, memiliki arti khusus. Sebagai umat Kristiani, kita diajak untuk merenung dengan tema dan ujub tertentu. Minggu Adven I ditandai dengan sebatang lilin ungu yang memiliki arti tidak hanya pertobatan namun juga berarti harapan. Umat menantikan Yesus Kristus dengan penuh harapan dan sukacita. Lilin pertama yang dinyalakan disebut Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa para nabi mewartakan kedatangan Yesus sebagai Mesias.

Minggu Adven II mempunyai arti kesetiaan dan cinta. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang berarti Yesus Kristus Sang Juru Selamat akan lahir di dalam hati kita. Minggu Adven III memiliki arti sukacita yang ditandai dengan dua lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Kita bersukacita untuk menyambut kelahiran Yesus. Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita kelahiran Yesus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus.

Minggu Adven IV ditandai dengan tiga lilin ungu dan satu lilin merah muda. Minggu keempat memiliki arti perdamaian. Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.

Dari semua yang kita ketahui tentang persiapan menyambut lahirnya Yesus Kristus Sang Juru Selamat atau Masa Adven, sudah sepatutnya kita mempersiapkannya dengan sungguh dan dengan sepenuh hati. Pertobatan dan penyesalan yang kita lakukan sebelum memasuki Masa Adven akan membuat hati kita siap dan layak untuk menerima rahmat keselamatan dari Tuhan.

 

 

Sumber:

Katolisitas.org <https://www.katolisitas.org/seputar-adven-dan-natal/>

PGI.or.id <https://pgi.or.id/asal-mula-masa-adven/>

Katolikpedia.id <https://katolikpedia.id/masa-adven-agama-katolik/>