Tak terasa kita telah melewati Minggu ketiga Adven, yang artinya tak lama lagi Natal pun segera datang. Natal berasal dari bahasa Portugis yang berarti kelahiran. Natal merupakan hari raya kelahiran Yesus Kristus yang diperingati umat Kristen setiap tanggal 25 Desember. Natal dirayakan dalam ibadat pada malam tanggal 24 Desember dan 25 Desember.

Menjelang perayaan Natal, biasanya gereja-gereja mulai sibuk dengan berbagai kegiatan dan tradisi perayaan natal, seperti : menghias pohon Natal, melakukan perjamuan makan bersama, maupun aksi solidaritas natal. Sudah menjadi tradisi di dalam Gereja dalam menyambut Natal yang biasanya selalu meriah dan penuh sukacita.

Namun kita semua mengetahui bahwa kondisi masyarakat dunia di tahun ini sangatlah berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Pandemi Virus Covid-19 yang tak kunjung berakhir menjadi penyebabnya. Sudah kira-kira 10 bulan lamanya Virus Covid-19 atau yang biasa kita sebut virus corona ini menyerang berbagai daerah di Indonesia. Selama itu pula, banyak sekali aspek-aspek kehidupan kita terganggu dan mengalami perubahan secara drastis.

Sejak virus corona ini menyebar di Indonesia dan pertambahan kasus orang yang positif semakin banyak. Pemerintah mulai menerapkan berbagai kebijakan untuk mencegah virus ini agar tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Pada awal pandemi ini berlangsung, pemerintah mulai menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), jaga jarak, pengecekan suhu di ruang publik, gerakan mencuci tangan, dan masih banyak lagi.

Kehadiran virus corona ini pun mempengaruhi kehidupan kita sebagai umat beragama. Kita tahu bahwa sejak berkembangnya virus ini di awal tahun 2020, seluruh gereja ditutup. Seluruh kegiatan peribadatan dan misa dilakukan secara virtual melalui Youtube. Menjelang pertengahan tahun, gereja sudah mulai kembali mengadakan misa dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga membatasi umat yang hadir dalam setiap misa.

Tak berbeda dengan Misa Perayaan Natal yang sebentar lagi akan segera tiba. Kemeriahan untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat kali ini harus dirayakan dengan cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, banyak dari kita yang memilih untuk melakukan misa virtual dari rumah saja.  Walaupun ada beberapa dari kita yang bisa melakukan misa secara langsung, namun tetap saja jumlah umat yang diperbolehkan hadir secara langsung di Gereja tetap dibatasi.

Lantas apakah hal ini harus mengurangi sukacita kita untuk menyambut Natal ? Tentu saja tidak. Walaupun kita semua memiliki kesedihan karena tidak bisa merayakan Natal dengan meriah atau pun dengan beramai-ramai, kita tetap harus menyambut kehadiran Tuhan Yesus dengan sukacita dan syukur yang sama besarnya. Justru dengan adanya kemelut dan kesulitan-kesulitan hidup yang kita alami sejak pandemi ini berlangsung, kita harus memperbesar harapan kita terhadap pertolongan Kristus.

Di masa pandemi ini kita didorong untuk tetap bersyukur dan menyambut Tuhan dengan rendah hati, tanpa perlu acara-acara meriah, tanpa perlu pesta-pesta natal. Namun kita diajak untuk menyambut tuhan dengan kesederhanaan seperti Yesus yang lahir di dalam kandang. Yesus akan tetap datang dan hadir ke dalam hidup kita tanpa kita harus melakukan penyambutan yang mewah. Yang terpenting pada saat ini adalah bagaimana kita mempersiapkan hati kita dengan penuh syukur dan penuh sukacita untuk merayakan kedatangan Tuhan Yesus ditengah kesederhanaan dan kesulitan yang kita hadapi di masa pandemi ini.

Syukur adalah sebuah ungkapan rasa berterima kasih kita kepada Tuhan yang telah memberikan kita berbagai anugerah dan kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya. Lalu apakah artinya bersyukur di tengah keprihatinan banyak orang di sekitar kita karena pandemi? Tentu saja di tengah masa seperti ini kita diajak berkaca kembali untuk mengucapkan rasa terimakasih kita atas hal-hal sederhana yang telah diberikan Tuhan seperti anugerah kehidupan, anugerah kesehatan, masih memiliki rejeki yang cukup, dll. Tak hanya itu, sesuai dengan tema masa Adven 2020: “Orang Katolik yang semakin erat bersatu dengan Kristus dan berbuah kasih”, kita semua diajak untuk bersyukur dengan cara “berbuah kasih”. Kita bisa “berbuah” salah satunya dengan cara berbagi. Terutama di saat pandemi seperti ini dimana situasi ekonomi memburuk dan banyak orang semakin terpuruk akibat penyakit dan kehilangan pekerjaan, kita diajak mengungkapkan syukur kita dengan berbagi berkat. Kita diajak untuk berbagi dan menghasilkan buah-buah kasih yang dapat menolong sesama kita dan dengan cara itu jugalah kita menyambut kehadiran Tuhan Yesus.

Marilah dengan sukacita kita menyambut Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru 1 Januari 2021, dengan semangat memberitakan Injil dan terus mengalami penghiburan dari Kristus untuk saling menguatkan satu dengan yang lain dan untuk semakin berbuah kasih. Marilah kita mewarnai Perayaan Natal dan Tahun Baru ini dengan kesederhanaan tetapi dengan limpah sukacita dan penuh rasa syukur, sambil kita terus berdoa bagi seluruh warga bangsa Indonesia agar terbebas dari pandemi Covid-19, agar bangsa kita segera pulih dari berbagai macam kesulitan dan permasalahan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Written by : Gisella