PANDU DEWANATA mempunyai dua istri, yaitu Kunti dan Madrim. Kunti mempunyai anak; Puntadewa, Werkudara dan Arjuna. Madrim punya anak kembar yakni Pinten dan Tangsen.
Ketika Pandu dan Madrim mati, Pinten dan Tangsen masih bayi. Anak kembar ini kemudian diserahkan kepada Kunti untuk diasuh. Maka si kembar ini kelak melengkapi Pandawa yang berjumlah lima anak laki-laki.
Ketika dewasa mereka diberi nama Nakula dan Sadewa. Kendati ia tidak melahirkan si kembar, Kunti sangat mengasihi si kembar seperti anaknya sendiri.
Ketika mereka harus mengembara di hutan selama 12 tahun, Kunti menemani mereka. Saat Pandawa harus menyamar di Wirata menjadi abdi raja, Kunti ikut menyamar menjadi pembantu permaisuri raja. Nama lain Kunti adalah Dewi Prita atau Shakuntala. Dia adalah ibu yang setia mendampingi putra-putranya dalam suka dan duka.
Hari ini kita merayakan Santa Maria Bunda Gereja. Di bawah salib, Yesus menyerahkan murid yang dikasihi-Nya kepada Maria. “Ibu, inilah anakmu.” Yohanes adalah wakil dari kita semua yaitu murid-murid Kristus. Kita adalah Gereja yakni umat beriman kepada Yesus Kristus.
Maria bunda Yesus juga menjadi bunda kita. Setelah Yesus naik ke surga, Maria selalu berkumpul bersama dengan murid-murid Yesus. Maria berjalan bersama dengan gereja. Maria mendampingi umat Allah sepanjang masa.
Setelah Yesus naik ke sorga, Maria senantiasa bersama para murid (Gereja muda) berkumpul dan berdoa. Maria mendampingi lahirnya persekutuan orang-orang yang percaya kepada Yesus oleh pewartaan rasul-rasul.
Pantaslah kalau Maria kita sebut Bunda Gereja, karena Maria mendampingi dan berjalan bersama jemaat perdana hingga sekarang menjadi kepercayaan kita.
Bunda Maria juga tetap mendampingi kita. Oleh Yesus, kita diserahkan kepada Maria sebagai bunda kita. Yohanes, murid yang dikasihi-Nya menjadi wakil para murid dan mewakili kita juga, diserahkan kepada Maria di bawah salib-Nya.
Tiada henti-hentinya kita berdoa dengan perantaraan Maria, karena Maria adalah Bunda kita, Bunda Gereja. Marilah kita datang kepada ibu yang senantiasa mengasihi kita. Bunda Maria, doakanlah kami selalu.
Pantai kenangan yakni Pantai Glagah.
Duduk termenung di bawah Akasia.
Tiada tempat yang paling indah.
Selain bersimpuh di pangkuan Maria.
Cawas, Bunda Maria doakanlah kami…..
Rm. A.Joko Purwanto, Pr