“Berbahagialah yang Suci Hatinya”
Terkejut mendengar berita pembunuhan di Basilika Notre Dame di Nice, Perancis. Oktober tahun lalu, tepatnya 14 Oktober 2019 kami rombongan ziarah merayakan misa di salah satu kapel di basilika ini. Saya diantar menuju sakristi oleh koster yang ramah dan murah senyum ini. Perawakannya tinggi gagah. Ia memakai jas warna gelap dan sangat rapi. Ia menyiapkan peralatan misa dengan cekatan. Saya bertanya nama Bapa Uskup yang harus didoakan dalam Doa Syukur Agung. Dia menunjukkan foto beliau di meja sakristi berdampingan dengan foto Raja Monaco.
Simpati dan belarasa mengalir deras untuk Vincent Loques, koster di Basilika Notre Dame di Nice, Perancis yang dibunuh oleh seorang teroris Tunisia Brahim Aaoussaoui dengan teriakan takbir. Tidak hanya Vincent yang sedang bertugas pagi itu, tetapi seorang ibu tua yang sedang berdoa di gereja itu digorok oleh sang terorist. Simone Bareto Silva, perempuan paruh baya sedianya ingin berdoa. Dia pun ditusuk berkali-kali oleh pemuda beringas itu.
Ia sempat lari namun akhirnya rubuh di kafe samping basilika. Ia merintih meregang nyawa. Ia sempat berucap lirih, “Tell my children, I love them.”. Pesan kasih penuh kelembutan kepada anak-anaknya dan kepada kita semua. Ia tidak menyumpahi dan melaknat pembunuhnya. Ia hanya menyampaikan pesan kasih kepada orang lain.
Kamis 29 Oktober 2020 adalah Kamis kelabu bagi warga kota Nice yang tenang, damai. Kota yang tentram dan indah, dengan pemandangan eksotik di pinggir pantai. Ketenangan itu terusik oleh kebiadaban orang tak bertuhan walaupun ia berteriak menyebut nama Allah dengan lantang.
Hari ini kita merayakan arwah semua orang kudus. Saya yakin dan percaya Vincent dan dua ibu yang di bunuh di dalam gereja adalah orang-orang suci. Mereka sedang berdoa dan bertugas di dalam rumah Allah.
Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Mutiara akan tetap cemerlang kemilau walau harus berada di tempat kotor. Kasih tetap bersinar indah walau berhadapan dengan kekerasan dan kebencian. Vincent dan Simone itu menjadi teladan kasih bagi kita. Mereka menjadi mutiara Gereja. Mereka menjadi barisan orang yang berbahagia di surga. Sabda bahagia Yesus itu sungguh nyata bagi mereka.
Tuhan, ampunilah mereka yang menebar teror dan kebencian. Ajarilah mereka bahasa kasih-Mu yang memaafkan. Semoga Vincent dan dua ibu itu damai abadi di surga.
Bunga melati bertebaran di mana-mana.
Menyambut martir suci hamba Gereja.
Vincent Loques dan Simone Bareto Silva.
Merekalah orang suci yang berbahagia.
Cawas, menyambut hari baru…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr