Biara Trapist; Oase Keheningan.
ANDA ingin mencari keheningan yang menyuburkan hidup dan jiwa? Pergilah ke Biara Trapist di Rawaseneng.
Terletak di lereng Gunung Sumbing, tempatnya di desa Rawaseneng, Temanggung yang jauh dari kebisingan kota.
Udara sejuk dan hawa yang dingin serta nyanyian-nyanyian doa dari para rahib membikin hati menjadi damai dan tenang.
Para rahib itu hidup dalam doa, keheningan dan kesederhanaan. Bahkan makan bersama pun dilakukan dalam hening disertai dengan bacaan-bacaan rohani.
Kerja dan doa menyatu dalam hidup mereka. Ora et labora.
Keheningan dan doa adalah sumber kekuatan dalam karya. Anda pasti pernah mendengar atau mencoba hasil karya mereka. Ada Trapist Cookies, Trapist Milk, Trapist Chocolate, Trapist kopi.
Anda bisa buka di toko online. Tetapi lebih baik anda pergi ke sana langsung merasakan keheningan yang menenteramkan jiwa.
Hening bukan berarti nganggur. Hening adalah mata air yang subur untuk jadi berguna bagi sesama. Hening adalah kebutuhan jiwa yang letih.
Masuk ke tempat sunyi untuk mengumpulkan kembali energi. Hidup disegarkan kembali lewat keheningan.
Itulah yang dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya setelah mereka diutus pergi berdua-dua. “Marilah kita pergi ke tempat sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak.”
Maka pergilah mereka mengasingkan diri ke tempat sunyi.
Kita membutuhkan waktu dan tempat sunyi, tempat untuk sendiri, waktu dimana kita bisa berdialog dengan Tuhan.
Kesibukan dan persaingan membuat badan dan jiwa menjadi letih. Keletihan dan beban yang berat menyebabkan jiwa menjadi kering. Kekeringan seperti tanah gersang mengakibatkan kita tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Ketika Yesus dan para murid memasuki keheningan, mereka punya tenaga baru untuk melayani banyak orang. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Lalu Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Kita membutuhkan keheningan untuk menyegarkan kembali tenaga dan pikiran, sehingga kita bisa berkarya lebih fresh lagi.
Jangan takut memasuki keheningan. Kadang ada orang yang bingung dan takut sendiri dalam keheningan.
Kita terlalu sibuk dengan dunia luar. Kita kurang memberi waktu untuk sendiri. Maka ketika orang sendiri dalam sunyi, orang mengalami ketakutan.
Kalau anda pergi ke Rawaseneng, anda tidak akan takut keheningan. Di sana di dalam keheningan anda akan berjumpa dengan Tuhan.
Dari keheningan itu hidup anda akan menjadi tanah yang subur, yang berbuah berkat.
Selamat menikmati keheningan bersama Tuhan.
Memandang matahari di ufuk timur,
Ada rona sinar di langit yang cerah.
Hati yang hening adalah tanah subur,
Menghasilkan banyak berkat melimpah.
Cawas, heningkan diri dalam sunyi…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr