SUATU kali saya sebagai Ketua Komisi HAK Kevikepan pernah didatangi seorang bapak yang tidak katolik.

Dia berterimakasih karena selalu didoakan oleh romo. “Kapan itu ya?” tanya saya. “Waktu romo berdoa sambil mengangkat piala itu” katanya.

Saya mendengar romo berdoa, “Terimalah dan minumlah. Inilah piala darahKu. Darah perjanjian baru dan kekal yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”.

Darah yang ditumpahkan itu kan diperuntukan bagi saya juga? Karena dikatakan “bagi semua orang”.

Saya makin menyadari bahwa dalam doa syukur agung, imam juga mendoakan arwah orang beriman maupun arwah semua orang dengan berkata, “Ingatlah pula akan saudara-saudari kami kaum beriman yang telah meninggal dengan harapan akan bangkit dan akan semua orang yang telah berpulang dalam kerahimanMu”.

Bapak yang tidak katolik itu merasa senang didoakan dan merasa juga diselamatkan. Keselamatan itu bersifat universal.

Dalam amanat perpisahanNya, Yesus mendoakan orang-orang yang mendengar pewartaan para muridNya. “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka” sabda Yesus.

Mendoakan orang lain bahkan yang tidak seiman bukanlah sesuatu yang tabu bagi kita.

Kita yakin doa-doa kita itu baik. Kita tidak ingin selamat sendirian. Kita ingin orang lain pun juga mengalami keselamatan oleh Kristus.

Maka seperti Kristus yang berdoa bukan saja bagi para murid, tetapi juga bagi semua orang yang percaya karena pewartaan mereka.

Seperti orang makan, tidak nikmat kalau hanya dimakan sendiri. Demikian pun kita tidak akan bahagia kalau keselamatan itu hanya untuk diri kita sendiri.

Makan itu terasa enak bukan karena apa yang kita makan, tetapi dengan siapa kita makan.

Keselamatan juga akan terasa membahagiakan kalau bisa kita nikmati bersama orang lain.

Sebagaimana Yesus mendoakan orang-orang banyak, demikian pun kita mestinya harus lebih sering mendoakan sesama kita, bahkan mereka yang membenci kita sekalipun juga harus didoakan.

Itulah ajaran Tuhan bagi kita. “apalah lebihmu jika kamu hanya berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu? Orang-orang munafik pun berbuat demikian”.

Sudahkah anda mendoakan sesamamu, bahkan yang membencimu sekalipun?

Idul fitri makan ketupat
Dicampur opor dengan santannya
Marilah kita terus bertobat
Mendoakan sesama dan sanak saudara

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr