BULAN September hingga November adalah musim kawin (rut) bagi rusa-rusa jantan.
Mereka berkumpul di antara para betina. Mereka memamerkan keindahan, kekuatan, kepiawian tanduk-tanduknya yang menjulang.
Para betina akan melihat dan memilih siapa di antara mereka yang akan menjadi jodohnya. Para rusa jantan dengan sukacita mencari kesempatan agar dipilih.
Mereka lari kesana kemari mencuri perhatian si betina. Suasana sukacita mewarnai musim kawin bagi rusa-rusa itu. Anehnya rusa adalah binatang yang punya perilaku poliandri.
Yesus memberi jawab kepada murid-murid Yohanes bahwa ada saatnya orang akan berpuasa. Yaitu pada saat mempelai laki-laki tidak ada bersama degan mereka.
Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada saat itulah mereka akan berpuasa. Sahabat-sahabat mempelai berkumpul dengan sukacita saat mempelai bersama dengan mereka.
Saat itu mereka sedang bersukacita. Mereka tidak berpuasa karena suasananya adalah pesta mempelai.
Orangtua sering memberi nasehat kepada anaknya agar bisa “empan papan angon mangsa.”
Maksudnya adalah agar kita bijak tahu saat yang tepat dan mampu menempatkan diri dengan benar.
Tidak “srogal-srogol” atau asal tabrak urusan belakang. Ada sopan santun dan tatakrama dalam pergaulan. Pandai menempatkan diri supaya bisa menghormati sesama.
Perumpamaan Yesus tentang menambal kain koyak dan tempat anggur baru menguatkan hal itu.
Anggur yang baru tidak bisa ditaruh di kantong kulit yang sudah tua. Anggur yang baru harus disimpan pada kantong kulit yang baru pula.
Janganlah menilai seseorang hanya dengan kacamatanya sendiri. Murid-murid Yohanes itu menilai kesucian seseorang hanya karena ikut puasa mereka.
Kalau tidak ikut berpuasa dengan mereka berarti tidak sah, jelek, najis, harus dijauhi atau diusir dari kelompok. Yesus tidak ingin murid-muridNya jatuh pada egoisme kelompok seperti itu.
Penilaian sempit seperti itu membatasi belas kasih Allah. Allah yang maha mengetahui dan mahaadil pasti tidak akan menilai sesempit itu. Marilah kita bisa “empan papan” terhadap siapa pun.
Rusa jantan kumpul di ladang
Musim kering makannya kertas
Jangan mudah menilai seseorang
Karena kita makhluk terbatas
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr