Pendusta

BELUM lama muncul pesan di WA, “Nomor anda mendapat hadiah kejutan 100jt. Silahkan hubungi admin dengan nomor ini.”

Ada banyak cara orang menipu. Paling marak ada di dunia medsos. Kalau kita tidak hati-hati, kita bisa terjebak pada praktek-praktek penipuan seperti ini.

Orang menawarkan investasi menggiurkan, ternyata bodong. Yang lagi heboh main trading, setelah diselidiki ternyata ada unsur perjudian. Afiliatornya sedang diburu oleh polisi.

Mereka berjuluk sultan atau the crazy rich from Medan, Bandung, Malang, Denpasar dan lain-lain.

Mereka memamerkan harta kekayaan, ternyata semua direkayasa. Banyak orang yang tergiur oleh iming-iming cepat kaya.

Memasukkan investasi, ikut trading dan akibatnya rugi ratusan juta. Duitnya lenyap seketika.

Tidak ada yang instan. Semua usaha harus melalui proses, bahkan jatuh bangun.

Sekali orang berdusta, segala kebenarannya akan diragukan, tidak akan dipercaya.

Yesus berkata, “Jikalau Aku memuliakan Diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Bapa kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu.”

Banyak orang memuliakan dirinya sendiri dengan memamerkan kekayaannya. Kita tidak tahu bahwa itu semua adalah dusta, kebohongan dan penipuan.

Mereka yang sungguh-sungguh kaya malah tidak menonjolkan kekayaannya. Biasanya orang hebat justru rendah hati, seadanya, hidup secara wajar-wajar saja.

Begitu juga dengan orang yang mengenal Allah. Semakin dekat dan kenal Allah semakin rendah hati, makin “mentes” hidupnya, bukan soal duniawi tetapi makin mengasihi dan berguna bagi sesamanya.

Orang yang suka pamer kesucian, gembar-gembor sok tahu tentang Allah, teriak-teriak jualan surga bisa jadi mereka itu seperti para sultan yang sedang mencari follower untuk keuntungan pribadinya.

Jika yang dikejar bukan Kerajaan Allah, kita semua sudah tahu sendiri hasilnya seperti apa.

Hati-hatilah, jangan mendustai Allah, merasa paling tahu tentang hukum-hukum Allah.

Dusta pada harta kekayaan, maka harta juga yang akan menyengsarakannya. Dusta pada kekuasaan, kekuasaan juga yang akan menjatuhkannya.

Jangan pernah berdusta pada Allah, karena Dia yang berkuasa atas kehidupan kita.

Yesus sungguh mengenal Allah, karenanya Dia melaksanakan kehendak Allah.

“Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.”

Sungguhkah kita mengenal Allah? Jangan-jangan hanya tahu sedikit saja sudah berani mengklaim mengenal Dia. Sekali lagi jangan mencoba mendustai Allah.

Manchester United bernama Setan Merah,
Kalau The Citizens itu Manchester City.
Mereka yang sungguh mengenal Allah,
Hidup penuh welas asih dan rendah hati.

Cawas, makin merendahkan diri….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr