SEWU kutha uwis tak liwati.
Sewu ati tak takoni.
Nanging kabeh padha ra ngerteni,
lungamu neng endi.
Pirang taun anggonku nggoleki,
seprene durung bisa nemoni.
(Ribuan kota sudah kulewati, ribuan hati sudah kutanyai.
Tetapi semua tidak mengerti. Kemana engkau pergi.
Sudah berapa lama aku terus mencari.
Sampai sekarang belum pernah bisa kutemui).
Sepenggal syair Didi Kempot dalam mencari kekasihnya yang telah pergi. Ia telah mencari kemana pun namun tidak bisa menemui.
Ini mirip dengan pengalaman Tomas, “Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?”
Ini adalah pengalaman kita semua. Kita semua mencari Tuhan. Kita rindu memeluk Tuhan. Kita ingin menemukan keselamatan kekal. Kita ingin bersatu dengan Tuhan sumber kehidupan.
Tetapi kita tidak mengetahui jalan mana yang harus kita tempuh. Kita berusaha pergi kemana-mana untuk menemukan Tuhan. Kita ziarah ke berbagai tempat ziarah. Kita berdoa di tempat-tempat sunyi. Kita pergi ke berbagai gereja.
Kita bertanya kepada orang pinter, cari dukun. Kita konsultasi kepada pastor rohaniwan. Kita belajar meditasi kepada guru rohani. “Nanging kabeh padha ra ngerteni.” Tetapi semua tidak ada yang tahu.
Yang tahu hanyalah Sang Jalan Kehidupan itu sendiri. Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”
Yesuslah jalan menuju Bapa, sumber kebahagiaan sejati. Hanya melalui Yesus kita akan ketemu yang kita cari selama ini.
Yesus, kekasih kita pergi meninggalkan kita, bukan karena tidak mencintai kita. Tetapi “Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu.” Ia pergi untuk menyiapkan tempat bahagia di surga.
“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat, Aku akan datang kembali dan membawamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.”
Kita tidak perlu patah hati seperti Didi Kempot karena Yesus pergi untuk menyediakan tempat bahagia bagi kita di surga. “Jangan gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.”
Itulah jaminan Yesus ketika Dia pergi naik ke surga meninggalkan kita. kita tidak perlu bingung pergi menjelajahi ribuan kota. Kita tidak perlu bertanya kepada ribuan hati. Kita sudah menemukan jawabannya. Yesuslah jalan, kebenaran dan hidup.
Ya mung siji dadi panyuwunku.
Aku pengin ketemu.
Senadyan sak kedheping mata.
Tak nggo tamba kangen jroning dhadha.
Cawas, menanti dalam galau…
Rm. A. Joko Purwanto Pr