Dalam bacaan hari ini Yesus memberi tiga syarat menjadi muridNya. Pertama, membenci sanak keluarganya. Kedengaran aneh di telinga kita.

Istilah “membenci” dalam bahasa Semit berarti tidak memihak. Kata “mengasihi” bernuansa memihak. Kalau mau menjadi muridNya harus memihak atau mengasihi Yesus.

Harus membenci saudaranya berarti tidak memihak hubungan kekerabatan, melainkan lebih mengutamakan Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah.

Kedua, memikul salib dan mengikuti Yesus. Bukan berarti kita mencari-cari penderitaan, hidup sengsara demi mengikutiNya.

Kita diajak menjadi teman seperjalanan Yesus yang memikul penderitaan kita. memikul salib harus bersama Yesus. Salib berhubungan dengan kemuliaan.

Salib tidak bisa dipisahkan dengan kebangkitan. Kalau salib yang kita panggul tidak sejalan dengan Yesus, bisa-bisa kita tidak menuju pada kebangkitan.

Kalau kita memikul salib jangan sendiri, tetapi bersama Yesus. Pasti akan ringan dan sampai pada kemuliaan.

Syarat ketiga adalah melepaskan harta milik. Setelah diberi gambaran tentang membuat anggaran sebelum membangun rumah dan menghitung jumlah tentara sebelum berperang, Yesus mengatakan bahwa jika orang tidak melepaskan harta miliknya, dia tidak dapat menjadi muridNya.

Mengikuti Yesus itu harus dipikir masak-masak dan dipertanggungjawabkan. Tidak cukup hanya like and dislike, sesaat dan mudah berubah menurut keadaan.

Orang harus berani menanggung resiko, mempertanggungjawabkan dan menerima konsekwensinya.

Kerajaan Allah menurut Yesus dalam perspektif Lukas adalah Kerajaan yang berpihak kepada orang miskin. Berani melepaskan harta milik untuk menolong mereka yang miskin.

Allah ditemukan dalam diri orang miskin. Jika kita berani melepaskan harta demi menolong mereka yang miskin, kita telah menuju ke arah Kerajaan Allah.

Melepaskan diri dari harta milik harus menjadi gaya hidup, bukan hanya sesekali menyumbang panti asuhan. Seperti Yesus yang langsung tergerak oleh belas kasihan kepada orang miskin dan menderita.

Sudahkah kita pantas disebut sebagai murid-muridNya, jika Yesus menuntut syarat-syarat seperti itu ?

Mabuk tuak jatuh ke parit
Basah-basah baju dan celana
Kalau kita mau menjadi murid
Harus berani memanggul salibNya

Cawas, saat mentari di ufuk
Rm. A. Joko Purwanto Pr