SHAOLIN adalah vihara yang terkenal dengan pelajaran beladirinya. Shaolin dibagi menjadi dua; Shaolin Utara dan Shaolin selatan. Sungai Yang Tse Kiang membelah dua wilayah utara dan selatan. Kedua perguruan ini saling bersaing menunjukkan hegemoninya. Masing-masing punya karakternya sendiri. Shaolin utara lebih menonjolkan tendangan dan salto. Sedangkan shaolin selatan lebih fokus pada kekuatan pukulan tangan dan kecepatannya.

Di Nusantara ini juga ada banyak perguruan beladiri. Tidak jarang persaingan antar perguruan itu mengakibatkan munculnya konflik. Kadang sebuah perguruan ingin menunjukkan eksistensinya. Mereka mengadakan pamer kekuatan, “show of force” supaya diakui di tengah masyarakat. Kadang mereka mengadakan ujian kenaikan tingkat, acara massal tahunan, pawai keliling kota, yang membuat bentrok dengan kelompok lain. Tidak bisa dihindari acara itu menimbulkan konflik antar kelompok.

Rivalitas antar kelompok yang selalu dikenang dengan romantisme tragisnya adalah kisah cinta Romeo dan Juliet. Romeo berasal dari klan Montague, yang adalah musuh bebuyutan Klan Capulet dimana Juliet berasal. Tetapi karena kematian mereka, dua klan ini akhirnya sepakat menghentikan permusuhan.

Apakah harus jatuh korban dulu, baru permusuhan atau rivalitas itu berhenti?

Yohanes Pembaptis menjawab persoalan itu dengan bijaksana. Ada dua kubu yang saling bersaing. Pengikut Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus. Yohanes membaptis di Ainon dekat Salim. Yesus juga membaptis. Timbullah perselisihan dan persaingan di antara mereka.

“Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.”

Jawaban Yohanes menyejukkan dan membawa damai. “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”

Kerendahan hati Yohanes justru menunjukkan kebesaran jiwanya. Ia sadar bahwa tugasnya adalah mempersiapkan jalan bagi Yesus. Apakah kita berani mengambil sikap seperti Yohanes ketika menghadapi konflik?

Maunya makan di restorant cepat saji.
Lebih nikmat makan di tengah pasar.
Tirulah Yohanes yang rendah hati.
Aku makin kecil, Dia harus makin besar.

Cawas, sabar menanti….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr