DI ANTARA anak-anak Werkudara yang mewarisi sifat-sifat dan gaya ayahnya adalah Antasena. Werkudara atau Bima mempunyai tiga anak (Menurut Gagrag Jogja-Solo) yaitu Gatotkaca, Antareja dan yang bungsu adalah Antasena.

Gatotkaca lahir dari Dewi Arimbi. Antareja lahir dari Dewi Nagagini dan Antasena lahir dari Dewi Urangayu, Puteri Batara Baruna. Bentuk wayang Antasena mirip Bima tetapi wajahnya agak tengadah ke atas.

Antasena juga tidak bisa berbahasa halus seperti ayahnya. Dengan siapa pun dia memakai bahasa “ngoko.” Perilaku, tutur kata dan gayanya mirip dengan ayahnya. Berjumpa dengan Antasena, mengingatkan kita akan sosok Werkudara.

Yesus menjelaskan kepada Filipus bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Barangisapa mengenal Yesus juga akan mengenal Bapa-Nya. Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?”

Mungkin bagi Filipus, yang dimaksud Bapa adalah bapa lahiriah manusiawi. Namun Yesus datang dari Allah, Bapa yang di sorga.

Yesus mengajarkan apa yang disabdakan Bapa. Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Bapa-Nya. Apa yang dikatakan dan dilakukan berasal dari Bapa-Nya.

Ada pepatah Jawa yang mengatakan, “Kacang mangsa ninggala lanjaran.” Lanjaran adalah tonggak dari bambu yang menjadi tempat menjalarnya kacang panjang.

Pepatah itu mau mengatakan bahwa sifat-sifat seorang anak tidak akan jauh dari orangtuanya. Tutur kata dan tingkah laku seorang anak meniru apa yang dilihat dari teladan orangtuanya. Children see children do. Ada pepatah lain, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”

Apa yang diajarkan Yesus atau karya-karya-Nya tidak akan jauh dari kehendak Bapa-Nya. Jika kita melihat Yesus, kita juga bisa melihat Bapa-Nya.

Kalau Yesus mudah berbelaskasihan kepada orang kecil, miskin dan berdosa, demikian juga Bapa di sorga. Kalau Yesus begitu taat kepada kehendak Bapa, pastilah Bapa itu sangat mengasihi Putera-Nya.

Kalau kita mengaku menjadi murid Yesus, apakah kita juga melakukan teladan-teladan hidup-Nya? Jika ada orang ketemu kita, apakah mereka bisa menilai kita sebagai murid-Nya dari tutur kata dan perilaku kita.

Aktivitas di rumah saja.
Biar corona tidak menyebar kemana-mana.
Teladan kasih kepada sesama.
Adalah tanda kita menjadi murid-Nya.

Cawas, sunyi sepi sendiri…
Rm. A. Joko Purwanto Pr