DENGAN muka merah karena marah, Adipati Karna menjawab kata-kata Prabu Salya yang ingin memberikan Kerajaan Mandaraka kepada para Kurawa sebagai ganti Hastina yang diminta para Pandawa.

“Disini ada mata-mata Pandawa yang berpura-pura jadi pinisepuh yang sangat dihormati. Tak mungkin kerajaan diserahkan begitu saja supaya kita tunduk pada Pandawa.” Kata Adipati Karna.

Dituduh sebagai mata-mata, Prabu Salya marah bukan kepalang. Ia menantang Karna untuk berperang tanding. Kalau tidak diredakan oleh Duryudana, Prabu Salya sudah menghajar menantunya sendiri yang angkuh itu. Kecurigaan dan persaingan membuat rapuh kekuatan Kurawa.

Kecurigaan itu juga menghantui Dursasana. Ia ingin maju ke medan perang. Tetapi dia malah disuruh menjaga Banowati, permaisuri Hastina. Ia kecewa dan sakit hati. Makin panas hati Dursasana, ketika Banowati menuduhnya sebagai laki-laki yang takut maju perang. Makanya dia disuruh menjaga perempuan.

Dursasana ganti menuduh Banowati sebagai orang yang dipasang Pandawa. Karena Banowati sangat mencintai Arjuna. “Kamu ini mata-matanya Arjuna. Kelihatan dari tingkah lakunya, kalau ada prajurit Kurawa gugur, kamu tersenyum puas. Kamu dipasang di Astina, supaya bisa mencari kelemahan Kurawa, dan kamu pasti berharap Pandawa menang supaya bisa menjadi gundiknya Arjuna.” Kata-kata Dursasana membuat telinga Banowati memerah.

Pertengkaran di dalam, dan persaingan antar keluarga membuat kekuatan Kurawa rapuh. Satu per satu mereka dapat dikalahkan. Kurawa hancur oleh rapuhnya ikatan persaudaraan mereka sendiri.

Yesus dituduh menggunakan kekuatan penghulu setan, yakni Beelzebul. Yesus berkata, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan?”

Kuasa Yesus adalah kuasa Allah. Kalau Yesus menyembuhkan orang dan mengusir setan, itu berarti kuasa Allah sudah hadir. Allah nampak nyata dalam diri Yesus. Mari kita mohon agar kuasa Yesus merajai kita sehingga kita mampu menghalau kuasa si iblis.

Betapa indah memandangi rembulan.
Sambil duduk bersimpuh di rerumputan.
Marilah kita membangun kerukunan.
Agar kita kuat mengatasi segala perpecahan.

Cawas, pelajaran ngopi…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr