NIAT baik tidak selalu diterima dengan baik. Kadang dicurigai, ditentang dan dilawan. Axel Foley, seorang detektif polisi dari Detroit tahu temannya, Mike Tandino dibunuh oleh sebuah sindikat di depan mata kepalanya sendiri. Ia ingin mengusut kasus ini, tetapi atasannya menyerahkan kasus ini kepada orang lain. Foley dengan caranya sendiri menyelidiki. Ia mengejar sindikat ini sampai di Beverly. Ia berhadapan dengan penjahat kelas kakap, Victor Maitland. Institusi kepolisian di Beverly menghalangi niatnya untuk membuka kasus ini karena Maitland adalah pebisnis besar dan punya duit banyak. Foley masuk lebih dalam. Ia tahu Maitland menyelundupkan narkoba dan pemalsuan obligasi. Walaupun harus menghadapi teman-teman dan isntitusinya sendiri, Foley berhasil membongkar kejahatan narkoba berkedok galeri seni itu.

Yesus sudah memberitahu kepada murid-murid-Nya. Mereka itu seperti domba masuk ke tengah-tengah serigala. Para murid harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Harus pandai-pandai bagaimana mensiasati keadaan. Para murid diutus bukan untuk senang-senang atau enak-enak, tetapi mereka harus pergi dan mewartakan keadilan dan kebenaran. Hal itu tidak mudah.

Mereka diingatkan akan bahaya yang mengancam. Mereka akan diserahkan ke majelis agama. Mereka akan disesah di rumah-rumah ibadat. Mereka akan digiring ke muka penguasa. Akan terjadi pertentagan dalam keluarga. Mereka akan dibenci semua orang karena Nama-Nya. Mereka akan dikejar dan dianiaya karena tugas perutusannya.

Tetapi Tuhan akan tetap menjaga mereka. “Janganlah kalian kawatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.” Lagi Tuhan menjamin mereka, “Barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat.”

Seperti Foley, ia polisi Detroit menyelidiki kasus di Beverly yang bukan wilayahnya. Di tempatnya sendiri dia tidak direstui atasan. Di tempat lain, ia harus berhadapan dengan gembong penjahat sekaligus institusi dimana ia mengabdi. Kita kadang juga mengalami hal yang sama. Kadang kita tidak dipercaya hanya dengan niat baik saja. Kadang ditentang oleh teman sendiri. Serigala ada dimana-mana, juga di institusi dimana kita bekerja. Maka ada istilah “serigala berbulu domba.” Pola cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati harus dipakai. Kita tunjukkan niat baik kita sampai pada kesudahannya, maka kita akan selamat. Tetap berjuang kendati banyak hambatan.

Di tengah syuting ada adegan kejutan.
Sang sutradara memainkan perannya.
Jangan mundur hanya karena kesulitan.
Berjuang terus sampai pada akhirnya.

Cawas, ABA luar biazaaa…
Rm. A. Joko Purwanto, Pr