KETIKA Barcelona bertanding melawan klub Villareal, bek sayap Dani Alves, pemain Barcelona mendapat perlakuan rasis dari penonton lawan. Ada seorang penonton melempar pisang ke arah Dani Alves.
Tindakan itu adalah penghinaan. Menyamakan manusia dengan makhluk pemakan pisang. Pelecehan rasis seperti itu sangat memalukan. Alih-alih marah, Dani Alves malah mengambil buah pisang itu, mengupas dan memakannya dengan santai di lapangan.
FIFA mengecam tindakan rasis dalam dunia sepakbola. Tidak boleh ada pelecehan berdasarkan warna kulit, suku, ras, kelompok atau agama dalam dunia olahraga modern.
Pemahaman ekslusif tentang keselamatan sangat jelas nyata dalam Kitab Suci. Keselamatan itu hanya milik Bangsa Israel. Orang di luar Israel tidak mendapat bagian. Kisah tentang perempuan Siro Fenisia ini bisa menjelaskannya.
Seorang ibu Yunani berkebangsaan Siro Fenisia datang pada Yesus. Fenisia adalah bagian Siria, provinsi Kerajaan Romawi.
Ia sadar berada di luar karya keselamatan. Tetapi ia percaya kepada Yesus, Sang Sumber Keselamatan. Dengan keyakinannya itu, ia menerobos batas pemahaman umum.
Ia meminta dengan sedikit nekat kepada Yesus untuk menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan roh jahat. Kendati Yesus mengatakan, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Anak-anak adalah gambaran Israel sebagai anak Allah, sedangkan anjing untuk menggambarkan bangsa lain di luar Israel.
Iman kepada Yesuslah yang membongkar ekslusivitas keselamatan. Yesus membawa keselamatan bagi semua orang tanpa membedakan warna kulit, suku, ras atau agama.
Yesus adalah Tuhan bagi semua. Siapa pun juga diundang untuk percaya kepada-Nya. Mari kita percaya kepada-Nya.
Hari ini tiada sinar mentari.
Hujan turun sepanjang sore.
Hati pedih sahabat tlah pergi.
Selamat jalan Romo Andre.
Cawas, hanya menanti….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr