“Kebenaran VS Kebohongan”
HATI-HATI dengan berita di medsos. Ada banyak berita bohong yang disebar dengan maksud-maksud tertentu. Contoh yang sangat fatal terjadi di Perancis. Seorang siswi berumur 13 tahun yang suka membolos mengarang cerita bohong bahwa Samuel Paty, gurunya melakukan tindakan yang berbau SARA.
Orangtua anak itu tidak terima. Ia menulis berita di medsos. Banyak orang terprovokasi. Terjadi kekacauan di Perancis. Sepuluh hari setelah kejadian, Samuel Paty dibunuh oleh Abdulakh Anzorov, yang termakan isue oleh berita bohong pada 16 Oktober 2020 di Conflant-Saint-Honorine, Perancis.
Kebohongan kecil mengakibatkan kekacauan besar dan meluas.
Kita juga masih ingat bagaimana seorang artis berkata bohong di medsos dan kemudian dibesar-besarkan seolah itu sebuah kebenaran. Wajah lebam karena operasi plastik dikatakan habis dianiaya oleh orang tak dikenal.
Masyarakat menjadi terpecah saling curiga dan bermusuhan. Maka berhati-hatilah membaca berita di medsos. Jangan langsung percaya karena belum tentu mengandung kebenaran.
Yesus berjanji akan mengutus Roh Kebenaran. “Roh itu akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.”
Ia akan memberitakan segala sesuatu yang didengar dari Yesus. Roh itu berasal dari Bapa dan juga Yesus, sebab apa yang dimiliki Bapa juga dimiliki Yesus.
“Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima daripada-Ku.”
Memahami kebenaran itu harus melalui proses panjang. Tidak semudah membalik tangan. Sebab pikiran dan pengetahuan kita terbatas. Oleh karenanya kita harus selalu dibimbing oleh Roh Yesus Kristus yakni Roh Kebenaran.
Orang yang dituntun oleh kebenaran akan menjunjung kebaikan, kedamaian dan kesejahteraan bersama. Sedangkan kebohongan akan membawa malapetaka dan kehancuran.
Seperti Bima yang harus terjun ke dalam samudera dan menjelajah dalamnya hutan yang lebat, begitulah orang yang mencari kebenaran harus tekun berjuang mengatasi berbagai rintangan.
Kita bersyukur karena Roh Kebenaran diutus Yesus untuk menuntun kita. Marilah kita peka mendengar bisikan Roh Yesus itu agar kita dapat hidup seturut kebenaran-Nya.
Selamat merayakan lebaran.
Tanpa ketupat dan opor ayam.
Jika kita hidup dalam kebenaran.
Hati akan damai dan cinta kebaikan.
Cawas, mohon maaf lahir batin…
Rm.Alexandre Joko Purwanto, Pr