Flexing; Pameran Kekayaan.

ISTILAH ini sekarang makin populer. Flexing artinya suka pamer kekayaan, suka menonjolkan harta benda bermerk terkenal. Orang merasa bangga disebut sebagai “sultan” atau “the crazy rich” karena kekayaannya.

Orang yang “flexing” cenderung suka pamer kekayaan, rumah serba mewah bak istana, mobil bermerk berderet-deret, sering piknik ke luar negeri, kuliner di tempat luxury.

Padahal sesungguhnya jauh dari kenyataan. Istilah kerennya “too good to be true.”

Flexing juga diartikan sebagai palsu, suka memalsukan atau memaksakan gaya hidup agar diterima dalam pergaulan. Punya mobil mewah tapi gak punya garasi atau rumahnya masih sewa.

Ada orang yang menggunakan flexing untuk marketing.

Kita masih ingat dengan kasus agen tour yang pemiliknya suka foto di rumahnya yang super mewah, jalan-jalan ke luar negri, suka pameran mode di Paris untuk menawarkan produk demi memancing keberuntungan?

Dan betul, akhirnya banyak orang tertipu.

Orang kaya beneran biasanya tidak ingin diketahui atau dikenal. Ia menjaga privacynya. Ia mementingkan quality and comfort.

Orang yang pura-pura kaya karena flexing beli barang untuk dipamerkan. Mereka seperti iklan berjalan.

Mereka bergaya dengan tas, sepatu, kacamata, jaket, mobil bermerk terkenal dan mahal. Flexing identik dengan pencitraan.

Baru nanti ketika terjerat masalah akan terbongkar semua. Mereka dikejar dirjen pajak, dituntut dan dilaporkan ke polisi karena penipuan.

Akhirnya harus meringkuk untuk menanggung perbuatannya. Hati-hatilah dengan flexing.

Jangan kita mudah terkecoh atau tertipu karena foto-foto di medsos bisa menjebak.

Yesus mengingatkan kepada mereka yang suka flexing. “Celakalah kamu hai orang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburan.

Celakalah kamu yang kini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu yang kini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”

Kasihan orang kaya yang suka pamer dan menyombongkan kekayaannya, karena mereka akan dikejar-kejar tukang pajak.

Kasihan orang yang kenyang dan suka pamer kuliner di tempat-tempat mewah, suka memposting makanan-makanan enak dan mahal, karena meraka nanti akan kehabisan modal dan kelaparan.

Kasihan kamu yang foya-foya dan tertawa-tawa; sering pergi ke luar negeri dengan jet pribadi, karena suatu saat kamu akan berdukacita dan menangis karena kehilangan semuanya.

Kasihan kamu yang suka cari pujian dengan flexing karena sebetulnya mereka itu adalah nabi-nabi palsu. Mereka hanya bergaya biar dikira orang hebat.

Yesus memuji mereka yang miskin dan lapar karena mereka hanya bisa percaya dan mengandalkan Allah semata. Allah akan memperhatikan mereka yang menangis karena derita. Hiburan-Nya akan diberikan kepada mereka.

Berbahagialah mereka yang berjuang demi kebenaran, kendati dikucilkan, dibenci dan ditolak, namun Kerajaan Surga menanti orang-orang benar.

Apakah anda juga tergiur untuk Flexing di medsos yang semu?

Memetik kangkung dimasak plencing,
Dimakan dengan sambal teri dan ikan.
Waspadalah dengan gaya hidup Flexing,
Jangan tertipu karena hanya pencitraan.

Cawas, jangan menipu diri sendiri….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr