“Kenaikan Tuhan di Hari Idul Fitri; Pesan Persaudaraan”
HARI ini sungguh istimewa. Dua agama merayakan hari besar bersamaan. Umat Muslim merayakan Idul Fitri. Umat Katolik/Kristen merayakan Hari Kenaikan Yesus ke surga. Selamat merayakan Idul Fitri bagi saudaraku kaum Muslim. Mohon maaf lahir batin. Hari raya ini menyatukan kita semua sebagai saudara dalam Tuhan.
Di Yerusalem ada tempat suci yang juga menyatukan tiga agama; yakni Kristen, Islam dan Yahudi. Tempat itu adalah Bukit Zaitun. Dalam bahasa Ibrani disebut Har HaZeitim yang punya arti Har: Bukit dan Ha-Zeitim: Zaitun. Dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan Jebel az-Zeitun.
Dari bukit ini kita bisa melihat kota Yerusalem dengan Dome of the rock dan Kubah masjid yang berkilauan.
Yesus dan para murid sering pergi ke bukit ini. Yesus sering berdoa dan menyendiri di sini. Ia juga mengajarkan doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya.
Ketika akan naik ke surga, Ia pergi ke Bukit Zaitun dan mengutus murid-murid-Nya untuk pergi dan memberitakan Injil ke seluruh dunia.
Di atas bukit ini ada kapel kecil berkubah. Di dalamnya ada batu. Di atas batu itu menurut cerita ada bekas telapak kaki Yesus yang naik ke surga.
Namun yang paling penting adalah perintah Yesus kepada para murid-Nya, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”
Sabda Yesus itu bergaung sampai sekarang. Setiap orang yang percaya akan dibaptis dan mereka diberi tugas mewartakan Kabar Gembira kepada semua orang.
Mereka memberitakan Injil dengan berbagai tanda-tanda; menyembuhkan orang sakit, berbicara dengan beraneka bahasa, membawa sukacita dan damai kepada siapa pun.
Apakah anda percaya pada Yesus? Apakah anda sudah dibaptis? Apakah anda juga merasa kalau diutus Yesus mewartakan Kabar Gembira?
Menginjili tidak harus door to door bawa Kitab Suci, mengajak debat tentang keyakinan. Mewartakan Kabar Gembira itu bisa dengan menjadi sahabat baik bagi semua orang, mengunjungi yang sakit, membangun sikap toleransi dan menghormati perbedaan, hidup rukun dan damai dengan tetangga.
Mari kita wujudkan perutusan Yesus ini dalam tindakan konkret kita setiap hari.
Empek-empek ikan tenggiri.
Tidak cocok pakai ikan patin.
Selamat hari Raya Idul Fitri.
Mohon maaf lahir batin.
Cawas, semoga alam semesta damai…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr