“Kesabaran Adalah Emas”
DASRATH Manjhi membelah gunung untuk membuat jalan menuju rumah sakit. Kerja “gila” itu dilakukan selama 22 tahun. Ia melakukan sendiri dan hanya menggunakan palu dan linggis. Ia berhasil memotong jarak dari 55 km menjadi 15 km menuju rumah sakit.
Sekarang semua orang di desa Gehlor, Bihar, India memanfaatkan jalan itu. Banyak orang sakit bisa diselamatkan karena kerja keras, kesabaran dan ketekunan seorang Manjhi.
Menggapai sebuah impian yang baik membutuhkan perjuangan. Membangun keluarga yang bahagia juga butuh waktu yang lama. Menempuh cita-cita yang tinggi butuh kesabaran dan perjuangan.
Seperti seorang petani yang ingin panenannya berhasil, ia harus kerja keras, mulai memilih benih yang baik, tanah yang subur, memelihara dengan sabar dan berpasrah pada pemeliharaan Tuhan.
Yesus menampilkan dua perumpamaan tentang benih yang ditabur dan biji sesawi. Kerajaan Allah seperti benih yang ditabur. Ia bertumbuh pelan-pelan tanpa disadari. Pada akhirnya buahnya berlipat ganda.
Kita bisa belajar menjalani hidup dari kedua perumpamaan ini. Pertama, hidup itu ada di tangan Allah. Yang berkuasa adalah Allah. Kita seperti benih yang ditaburkan. Kita diajak terbuka dan pasrah pada cara kerja Allah.
Kedua, biji sesawi (Mustard seeds) itu sangat kecil, tetapi bisa tumbuh menjadi pohon yang besar. Segala sesuatu dimulai dari yang kecil, sederhana. Dengan kesabaran, hal-hal kecil akan berbuah menjadi besar.
Ketiga, pertumbuhan benih itu butuh waktu. Para petani itu menunggu dengan sabar dan tawakal. Sikap sabar dalam hidup itu perlu. Orang tidak boleh tergesa-gesa mencari hasil.
Budaya instant jadi godaan di zaman modern. Sabar dalam proses, tekun dalam usaha, rajin dalam bertindak jadi modal mencapai keberhasilan.
Keempat, pohon sesawi yang sudah besar akan menjadi tempat bernaung dan bersarang burung-burung. Keberhasilan hidup kita bukan untuk diri sendiri, tetapi bisa dibagikan untuk orang lain.
Jika kita sudah berhasil, jangan lupa diri, tapi ingatlah orang lain. Berikan dirimu untuk menjadi sarang dan naungan yang aman bagi yang lain.
Walau tidak ada bulan purnama,
Langit tetap indah karena bintang kejora.
Jangan pernah putus asa dan kecewa.
Kesabaran akan menuai hasilnya.
Cawas, menjaga asa….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr