Para Kurawa kawatir kalau-kalau Pandawa meminta Negara Indraprasta kembali menjadi milik mereka.
Durna membuat tipu muslihat agar bisa menghancurkan Bima dan saudara-saudaranya. Mereka membuat balai-balai yang mudah terbakar.
Lalu mereka mengundang Pandawa untuk berpesta ria. Ketika mereka mabuk oleh minuman yang sudah diramu, dan para Pandawa terpedaya, maka Kurawa membakar balai-balai itu sampai ludes.
Kekawatiran mampu membutakan seseorang sampai ia rela membinasakan saudaranya.
Yesus menasehatkan kepada para muridnya untuk tidak takut dan kawatir. “Janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak dapat membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”
Rasa kawatir memang dapat membunuh semangat hidup. Kekawatiran membinasakan gairah dan keberanian.
Yang pada awalnya kita bersemangat dan berani, tetapi ketika kekawatiran mulai muncul, maka ia tak mampu berbuat apa-apa.
Bahkan karena kekawatiran yang berlebihan, muncul sifat destruktif ingin membinasakan.
Seperti para Kurawa itu yang sangat kawatir negaranya direbut, maka mereka membuat tipu daya supaya orang lain binasa.
Tuhan meneguhkan supaya kita tidak kawatir. Segalanya sudah diatur oleh Tuhan sendiri. Tuhan tidak akan merelakan kita menanggung beban berat tanpa kita mampu mengatasinya.
Bahkan sehelai rambut pun sudah diperhitungkan oleh Allah. Jadi tak perlu ada kekawatiran yang berlebihan.
Seperti syair lagu ini: “Tiap langkahku diatur oleh Tuhan dan tangan kasihNya membimbingku.” Karena itu tak perlulah kekawatiran membelenggu kita sampai kita tak mampu melangkah atau membuat keputusan.
Tuhan telah mengatur sesuai dengan rencanaNya. Dia akan datang menolong kita tepat pada waktunya.
Di atas puncak desa Kumitir
Ada pemandangan alam yang mempesona
Jangan takut dan kawatir
Tuhan selalu mendampingi kita
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr