ADA pepatah mengatakan “Gajah di pelupuk mata tiada tampak, jarum di seberang lautan tampak.”

Kiranya pepatah ini sama dengan yang dikatakan Yesus, “Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?”

Kita amat mudah melihat kekurangan orang lain. Tetapi kesalahan sendiri tak pernah kita lihat Memang manusia punya sifat negatif yaitu egois.

Kata “saya” lebih sering diucapkan daripada “kita” atau “anda”. Saya adalah yang paling benar.

Sedangkan anda, kamu adalah pihak yang sering disalahkan. Kesalahan orang lain sekecil apapun mudah sekali tampak.

Apalagi kalau dibumbui dengan rasa benci. Tak ada sesuatu pun yang benar dilakukan oleh orang lain.

Kalau orang lain melakukan kebaikan, tetap dilihat sebagai pencitraan, mencari muka. Selalu saja ditanggapi dengan “nyinyir.”

Ada nasehat bagus dari Sri Mangkunegara agar orang bersikap rendah hati. Ada tiga wejangan tingkat tinggi yang bisa direnungkan.

“Mulat sarira lan bisa rumangsa. Ambunen sikutmu dhewe dan Ngiloa githokmu dhewe.” Mulat sarira itu artinya bisa instrospeksi diri.

Bisa rumangsa artinya sadar diri, mampu menjajagi dirinya sendiri, tidak menyombongkan diri. Ambunen sikutmu dhewe artinya ciumlah sikumu sendiri.

Ngiloa githokmu dhewe itu artinya bercerminlah lewat tengkukmu sendiri. Dua hal terakhir ini secara harafiah mustahil dilakukan. Coba saja anda mencium siku sendiri.

Maksud yang terkandung di dalamnya adalah melihat kesalahan sendiri itu sulit, lebih mudah melihat kesalahan orang lain.

Yesus menasehatkan kita agar mengeluarkan lebih dahulu balok di mata kita. baru kemudian akan jelas selumbar di mata orang lain.

Begitu juga nasehat Sri Mangkunegara itu bertujuan mengajak orang introspeksi diri lebih dahulu. Mulat sarira dan bisa rumangsa.

Kalau ada orang dinasehati, “mbok ngilo githoke dewe” itu artinya lihatlah dirimu sendiri, apakah tindakan dan sikapmu sudah benar.

Jangan suka menyalahkan orang lain. Bercerminlah pada diri sendiri sebelum menilai orang lain.

Buah melinjo pohonnya tinggi
Melinjo dimasak jadi emping
Lebih baik introspeksi diri
Daripada menghakimi orang lain

Cawas, di sore hari
Rm. A. Joko Purwanto Pr