PRESIDEN Jokowi adalah orang pertama yang disuntik vaksin sinovac saat dimulainya gerakan vaksinasi di Indonesia. Semua masyarakat akan menerima vaksin secara gratis.

Namun begitu masih saja ada suara-suara nyinyir yang berkomentar, “Biar presiden atau para menteri dan pejabat tinggi disuntik duluan, kalau vaksinnya belum aman atau ada efek sampingnya kan mereka dulu yang kena, bukan rakyat.” Begitu kata seorang tokoh dari partai tanah seberang. Ada saja kelompok yang berpikir miring atas niat baik pemerintah.

Ketika virus datang, mereka berpikir ini teori konspirasi negara maju. Pandemi merebak, mereka minta vaksin. Vaksin datang, mereka ribut soal halal. Vaksin tersedia, mereka minta gratis. Vaksin gratis, Siapa yang harus disuntik pertama? Mereka minta Jokowi yang duluan. Jokowi disuntik, mereka minta secara live. Ketika disiarkan secara langsung, mereka mencibir, “Ini pencitraan.” Pikiran kok isinya seperti benang ruwet.

Yesus memanggil Lewi, anak Alfeus, seorang pemungut cukai. Lewi dengan senang hati mengikuti Yesus. Ia kemudian mengundang Yesus dan murid-murid-Nya makan di rumahnya.

Tentu Lewi juga mengundang teman-teman sekerjanya. Melihat itu ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi mencibir, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”

Yesus sendiri yang langsung menjawab, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Lebih baik orang jahat bertobat daripada orang merasa paling benar tetapi tidak mau bertobat. Yesus datang bukan mencari orang benar, apalagi merasa sok benar, tetapi orang berdosa yang mau bertobat.

Orang Jawa mengatakan, “dadi wong iku bisaa rumangsa, aja rumangsa bisa.” (Hendaknya jadi orang itu bisa sadar diri, jangan merasa sok bisa).

Kendati ada yang mencibir, Yesus tetap teguh pada pendirian-Nya. Ia memanggil Lewi, pemungut cukai itu jadi murid-Nya. Begitu pun Jokowi, kendati ada yang nyinyir, dia teguh mengajukan Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri.
Hehehe… apa hubungannya? Hubungannya ya Yesus dan Lewi.

Mari kita mengikuti Yesus seperti Lewi. Ia berani meninggalkan harta dan pekerjaan yang bergelimang uang. Bagi Lewi, Yesus adalah harta yang abadi.

Jadi orang jangan pelit-pelit.
banyak harta mau disimpan dimana.
Kalau kita mau menjadi murid.
Harus berani tinggalkan semuanya.

Cawas, the best of after care….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr