SETELAH selesai menjalani hukuman duabelas tahun dibuang di hutan Kamiyaka dan setahun terakhir bersembunyi di Wirata dari kejaran para Kurawa, akhirnya Pandawa muncul dari pengasingan.
Karena telah menepati janji menjalani hukuman, maka Lima orang bersaudara itu bersama ibu mereka yakni Kunti dan istri Puntadewa yakni Drupadi sepakat untuk meminta kembali Kerajaan Amarta dan Indraprasta yang telah diduduki oleh Kurawa. Maka mereka sepakat mengutus Batara Kresna untuk menjadi duta ke Astina.
Kresna diterima di Pendapa Agung Kerajaan Astina. Maksud kedatangannya sebagai utusan adalah minta Kerajaan Indraprasta dikembalikan kepada Pandawa. Bisma, Durna, Karna menasehati Duryudana agar kerajaan itu dikembalikan kepada yang berhak memilikinya yakni Pandawa.
Tetapi Sengkuni memprovokasi Duryudana untuk tidak mengembalikan Indraprasta. Duryudana yang tadinya setuju menjadi goyah dan terpengaruh. Dengan kerlingan mata sengkuni yang licik memberi sasmita kepada Duryudana untuk menghabisi Kresna yang datang hanya seorang diri.
Kresna tahu bahwa dirinya dalam bahaya, dikepung oleh Duryudana dan pasukannya. Kresna melakukan “triwikrama”. Di depan Duryudana, Kresna terlihat bersama Bima seribu, Arjuna seribu siap menghancurkan Duryudana.
Melihat hal demikian, Duryudana jatuh pingsan karena ketakutan. Kresna sebagai duta/utusan bertindak untuk dan atas nama Pandawa. Ia menunjukkan Bima dan Arjuna ikut hadir di pendapa Astina.
Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku”.
Murid-murid yang mewartakan Yesus adalah utusanNya. Menerima murid Kristus berarti juga menerima Yesus. Kalau menerima Yesus berarti juga menerima yang mengutus Yesus yakni BapaNya.
Paulus dan Barnabas berkeliling kemana-mana mewartakan Yesus. Mereka membangun dan menghibur umat dengan pewartaannya. Sabda Tuhan itu berguna untuk membangun dan menghibur jemaat.
Kita sekarang juga bisa membangun dan menghibur umat dengan warta gembira. Marilah kita menjadi utusan warta gembira dengan membangun dan menghibur mereka yang membutuhkan.
Kuliner Muntilan adalah Tape Ketan
Kalau Semarang jangan lupa beli loenpia
Kita semua adalah utusan Tuhan
Jika kita mewartakan Kabar Gembira kepada sesama
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr