KETIKA saya menawari seorang bapak menjadi prodiakon, dia menjawab, “Saya gak pantas Mo, hidup saya jauh dari Tuhan. Besuk saja Romo kalau sudah cukup pantas.”

Begitu juga ketika saya meminta seorang bapak menjadi ketua lingkungan, “Maaf Romo,saya banyak cacatnya, belum sempurna kalau harus menjadi ketua.”

Betapa sulitnya mengajak orang untuk terlibat dalam pelayanan. Bahkan ada yang berseloroh, “Kalau ada gajinya mungkin ada orang berebut jadi ketua umat.”

Apakah pelayanan kepada Tuhan harus dihitung dengan berapa besar keuntungan yang didapat? Apakah Tuhan menghitung-hitung untung ruginya ketika memberi anugerah kepada kita?

Bacaan Injil hari ini menunjukkan bahwa Yesus memanggil seseorang tanpa menghitung apa untungnya. Yesus memanggil Lewi tidak harus menunggu Lewi menjadi sempurna.

Ketika Lewi menjadi pemungut cukai dan dianggap sebagai pendosa, Yesus memanggil menjadi muridNya. Yesus tidak memilih orang sempurna. Yesus memilih menurut kehendakNya.

Yesus sangat tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna. Kita ini adalah orang berdosa. Tetapi Yesus memanggil dan mengajak kita menjadi pengikutNya.

Yesus memanggil orang bukan karena penilaian manusia. Menurut kita sendiri – atau juga menurut pandangan orang – kita tidak pantas dan berdosa.

Tetapi bagi Allah hal itu tidak diperhitungkanNya. Orang-orang Farisi itu mempertanyakan Yesus yang makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa.

Tetapi Yesus menjawab mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Penilaian kita sering terbalik dengan pandangan Allah. Kita harus sempurna dulu baru melayani Allah. Allah justru memanggil kita pada saat kita sebagai orang berdosa, tidak menunggu menjadi sempurna.

Kapan kita akan sempurna? Kita akan menjadi sempurna jika kita mau menanggapi kehendakNya. Seperti Lewi segera meninggalkan tugasnya dan mengikuti Yesus, kita juga harus berani menerima panggilanNya.

Meninggalkan zona aman itu memang berat. Tetapi kalau kita mau mencobanya, maka kita akan punya pengalaman-pengalaman rahmat yang luar biasa. Tidak usah kita menunggu sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah.

Ada anggrek berbunga tiga
Padahal hanya disemprot sesaat saja
Jangan menunggu harus jadi sempurna
Tuhan justru memanggil orang-orang berdosa

Cawas, Hari ini cerah sekali
Rm. A. Joko Purwanto Pr