Pastor Gabriel adalah seorang misionaris Jesuit yang mewartakan Injil di pedalaman Amerika Selatan pada abad 18. Ia masuk ke pedalaman wilayah Suku Indian Guarani.
Rodrigues Mendosa ikut dalam misinya. Ia awalnya pemburu orang asli untuk dijadikan budak. Namun ia bertobat dan menjadi imam mengikuti Pastor Gabriel memberitakan Injil di pedalaman.
Karena perebutan wilayah antara Spanyol dan Portugis, daerah mereka diserang dan jatuh ke tangan Portugis. Portugis pro perbudakan. Sedang para misionaris tidak menyetujui orang Indian dijadikan budak.
Akhirnya tentara Portugis membumihanguskan daerah misi Jesuit itu dan membunuh mereka. Itulah sekilas cerita dalam film The Mission yang masuk daftar film religius pantas ditonton.
Yesus berkata kepada para murid, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”
Menjadi murid Yesus dipanggil untuk bersaksi. Roh Kudus akan membimbing kita untuk bersaksi. Untuk menjadi saksi itu banyak kesulitan dan tantangannya.
Yesus sudah mengingatkan kepada murid-murid-Nya, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya, bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.”
Akan ada perlawanan dari adat, budaya, tradisi setempat. Kita akan ditentang oleh aturan, kebijakan, kekuasaan dan pejabat-pejabat berwenang.
Kita akan dipersulit dengan aturan yang berbelit-belit. Dengan membunuh, menghancurkan, menggagalkan misi kita, mereka berdalih berbuat bakti kepada Allah.
Film The Mission itu menggambarkan bagaimana perjuangan menjadi saksi iman. Benih harus mati supaya dapat menghasilkan buah yang melimpah. Sebagai orang Katolik kita diajak untuk bersaksi.
Mungkin tidak seheboh dalam film itu, tetapi substansi kesulitan dan tantangannya bisa jadi sama. Bagaimanakah kita bisa membawa ajaran Kristus itu diterima di tengah-tengah masyarakat kita. Mari kita bersaksi bersama.
Sungguh indah mentari pagi.
Muncul di timur menyapa hati.
Kita diutus untuk bersaksi.
Wartakan Kristus dalam hidup sehari-hari.
Cawas, harus terus berharap…..
Rm. A. Joko Purwanto, Pr