MEESTER JH ABENDANON, menteri kebudayaan, agama dan kerajinan Hindia Belanda, mengumpukan surat-surat, buah pikiran RA. Kartini kepada teman-temannya di Belanda. Door Duistemis tot Licht secara harafiah berarti “dari kegelapan menuju cahaya”.

Abendanon menerbitkan buah pikiran Kartini muda yang cemerlah dan menginspirasi ini dalam bahasa Belanda pada tahun 1911. Balai Pustaka kemudian menerbitkannya dalam bahasa Melayu dan diterjemahkan menjadi “Habis Gelap Terbitlah Terang” pada tahun 1922.

“Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. kehidupan manusia serupa alam” (Kartini – Habis Gelap Terbitlah Terang)

Buah pikiran Kartini pada waktu itu sangat luar biasa maju, menginspirasi kaum perempuan pada masanya. Ia ingin perempuan diterima sejajar dengan kaum lelaki, semartabat. Buah pikirannya mengubah kegelapan menjadi terang benderang bagi kaumnya.

Pada vigili Paskah ini, kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus. Ia tidak tinggal dalam makam yang gelap selamanya. Tetapi Ia dibangkitkan Bapa. Hidup dalam kemenangan cahaya. Maut dikalahkan. Hidup disongsong dengan kemenangan karena Kristus yang bangkit mulia.

Seperti Kartini, peristiwa kebangkitan dialami pertama kali oleh para wanita. Mereka pergi ke makam untuk membawa rempah-rempah. Batu penutup makam sudah terguling. Makam kosong. Tetapi mereka tidak paham. Mereka bingung.

Baru setelah dijelaskan oleh dua pemuda berpakaian putih berkilau-kilauan bahwa Yesus bangkit, mereka teringat kembali kata-kata Yesus sebelumnya. Mereka lari dengan sukacita, mewartakan kepada murid yang lain. Pewarta pertama adalah kaum perempuan.

Kita mengingat Kartini, Pahlawan Emansipasi, kita juga mengenang kaum perempuan pertama yang mewartakan kebangkitan. Kaum perempuan tidak selalu sebagai “penyebar gosip” tetapi mereka adalah pewarta kebenaran.

Kartini adalah Pahlawan
Ia lantang seperti Grace Natalie
Para wanita adalah saksi kebangkitan
Mereka kabarkan Yesus bangkit dari mati

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr