Kentut; Tidak Terlihat Namun Ada.
SAMPAI sekarang masih ada saja orang yang tidak percaya kalau virus Covid-19 itu sungguh-sungguh ada. Bahkan itu dikotbahkan di mimbar-mimbar oleh orang-orang beragama.
Sampai sekarang masih ada yang menolak untuk divaksin. Mereka dipicu oleh pendapat yang mengatakan bahwa berita tentang virus itu mengada-ada dan dilebih-lebihkan.
Mereka tidak percaya karena tidak bisa melihat virus secara kasat mata. Mereka ingin bukti secara langsung, dapat dilihat dan dirasakan oleh panca indera.
Bahkan ada yang bertanya, ”Apakah covid-19 itu benar-benar ada?” kata dr. Reisa Broto Asmoro, tim Gugus Tugas Covid dalam konperensi pers di BNPB.
Ada anggapan pula yang mengatakan bahwa tidak ada kematian karena covid-19.
“Harus diluruskan. Fakta-fakta kasus kematian karena covid-19 itu ada.” Kata dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Banyak orang tidak percaya kalau tidak ada buktinya. Orang harus melihat secara kasat mata, baru dia akan percaya. Kalau tidak, sulit untuk menyadarkannya.
Udara atau angin itu tidak bisa dilihat, tapi orang percaya bahwa ada udara. Kentut itu tidak terlihat tapi bisa menggegerkan banyak orang. Baunya tidak bisa kita lihat tetapi itu ada dan bisa bikin mual seluruh penumpang.
Selain angin/udara, bau, suara, rasa yang tak terlihat, ada juga bakteri, virus, mikro organisme lain yang tidak kasat mata.
Karena keterbatasan kita, sehingga tidak bisa melihat, namun semua itu ada.
Inilah kesulitan kita manusia modern yang selalu menuntut bukti nyata.
Begitu juga dengan kisah kebangkitan. Para murid masih tetap ragu-ragu ketika Yesus tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka.
Mereka menyangka melihat hantu. Maka Yesus menyapa mereka, “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”
Karena mereka belum percaya juga, Yesus makan ikan goreng di depan mereka.
Kalau Yesus minta bunga mawar, melati, kantil atau kemenyan itu bisa diragukan. Ini Dia minta ikan goreng dan makan di depan para murid-Nya!!
Yesus membuktikan bahwa Dia sungguh-sungguh hidup seperti mereka.
Pesan-Nya kepada kita adalah jangan pernah ragu. Percayalah bahwa Yesus hidup. Kendati tidak melihat namun percaya. Inilah iman yang sesungguhnya.
Sebagaimana para murid diajak memahami isi Kitab Suci yang menubuatkan tentang Yesus, kita pun bisa membaca Kitab Suci untuk memahami dan lebih mengenal siapa Yesus yang hidup, berkarya,mati di salib dan bangkit dengan mulia.
Pertanyaan reflektif: Di dunia sekitar kita ini ada banyak hal yang tidak kelihatan namun ada, dan itu kita terima. Apakah anda percaya kendati tidak melihat langsung Yesus yang bangkit?
Pergi ke Penajem lewat Sampit,
Mau melihat Ibu kota Negara.
Tuhan Yesus sungguh bangkit,
Kita tidak melihat namun percaya.
Cawas, aku percaya….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr