“JANJINE lungane ora nganti suwe-suwe. Pamit esuk lungane ora nganti sore. Janjine lungane ora nganti semene suwene. Nganti kapan tak enteni sak tekane.”
(Janjinya pergi tidak akan lama-lama. Pamit pagi perginya tidak sampai sore. Janjinya tidak akan selama ini. Sampai kapan kan kutunggu kedatanganmu).
Setiap Sobat Ambyaar pasti langsung menyahut sebaris bait lagunya Didi Kempot ini. Banyak lagu-lagunya Didi Kempot tidak asing di telinga pendengarnya. Syair di atas adalah bagian dari lagu Banyu Langit.
Ada lagi yang lagi ngetren lagu Pamer Bojo, Layang Kangen, Suket Teki, Sewu Kutho. Rata-rata lagu –lagu itu berisi ungkapan perasaan seseorang yang patah hati karena ditinggal kekasihnya.
Seseorang yang sedang jatuh cinta tetapi dikhianati atau ditinggal pergi sang kekasih. Fans Didi Kempot menamakan dirinya Sobat Ambyar. Ambyar artinya hancur berkeping-keping. Orang patah hati yang tidak bisa move on, kata anak milenial.
Mungkin juga begitu perasaan Yusuf pada waktu mendengar berita bahwa Maria tunangannya sudah mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Ambyar perasaan Yusuf.
Tetapi ia segera move on setelah diberitahu oleh Malaikat bahwa anak yang dikandung itu berasal dari Roh Kudus.
“Yusuf anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”
Yusuf taat dan langsung mengambil Maria sebagai istrinya. Yusuf bahkan setia menamai anaknya Yesus, sesuai pesan malaikat.
Ketika kita bisa move on dan setia pada kehendak Allah, maka hasilnya adalah keselamatan dan sukacita. Andaikan Sobat Ambyar itu bisa move on maka tidak akan mengalami kehancuran berkeping-keping.
Yusuf dan Maria menjadi contoh bagaimana pengalaman yang sulit bisa menjadi berkah, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keselamatan semua orang.
Hal itu bisa terjadi pasti karena Yusuf dan Maria percaya kepada rencana Allah. Maria dan Yusuf yakin bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan. Keyakinan itu membuat Maria dan Yusuf berani melangkah maju.
Tidak selamanya pengalaman ambyar menuju pada kehancuran. Kalau kita yakin pada kehendak Allah dan berani move on, maka akan berakhir pada happy ending.
Kepada Sobat Ambyar marilah meneladan Maria dan Yusuf yang mampu move on karena percaya kepada Allah. Tuhan ingin kita selamat dan bahagia. Maka Ia lahir menjadi manusia.
Ada pembatas buku
Tergeletak di atas buku doa
Marilah kita semua meniru
Cintakasih Yusuf dan Maria
Cawas, mendayung tiga pulau
Rm. A. Joko Purwanto Pr