BEBERAPA dekade yang lalu ada orang mengaku mendapat penampakan dari Bunda Maria. Dia menjadi perantara Bunda Maria menyampaikan pesan-pesan kepada umat mausia.
Terjadi “penampakan” di tempat-tempat ziarah. Banyak orang percaya dan mengikutinya. Tetapi akhirnya ternyata ujung-ujungnya adalah penipuan.
Tahun 1990an ada kasus Pak Thomas Suhandriyanto dari Surabaya. Di Korea ada Julia Kim dari Naju.
Orang-orang ini menganggap dirinya mendapat mukjijat dan mengajak banyak orang mempercayainya. Tetapi ternyata hanya penipuan belaka.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus melakukan banyak mukjijat dan menyembuhkan banyak penyakit. Orang-orang percaya kepadaNya. Banyak dari mereka mengikuti dan ingin menjamah jubahNya.
Dengan begitu mereka disembuhkan. Mereka datang dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea,daerah seberang Yordan bahkan Sidon dan Tirus.
Dari banyak tempat orang mengikuti Yesus. mereka ingin mendengarkan sabdaNya dan mempercayaiNya sebagai Guru dan utusan Allah.
Karya Yesus menunjukkan Allah yang meraja dan hadir di antara manusia. Ia mewartakan kabar keselamatan kepada orang-orang miskin, tersingkir dan berdosa.
Ia datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya, penyakit utama dari manusia adalah dosa. Yesus datang untuk menghapus dosa-dosa manusia. Dengan kasihNya di kayu salib, Yesus menyelamatkan kita.
Sebagai orang beriman kita mesti cerdas kepada siapa kita harus percaya. Jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku-aku mendapat penampakan ilahi tetapi ujungnya hanya mencari keuntungan pribadi.
Jangan mudah percaya kepada orang-orang yang memberi iming-iming surga. Padahal dia sendiri belum pernah pergi ke surga. Atau bisa jadi orang itu malah takut kalau disuruh pergi ke surga lebih dahulu.
Percayalah kepada Yesus yang mengorbankan diriNya sampai mati demi keselamatan kita, Yesus menjamin keselamatan kita dengan mengorbankan diriNya. Yesus adalah jaminan keselamatan kita.
Pergi ke Tawangmangu membeli bunga
Bunga anggrek sangat indah menawan
Percaya kepada Yesus tidak ada ruginya
Dialah jalan keselamatan dan kehidupan
Cawas, belajar tata gerak
Rm. A. Joko Purwanto Pr