SEORANG ibu mengeluhkan anaknya yang tak pernah lepas dari HP. “Kalau anak sudah pegang HP miring, dah gak ingat apa-apa lagi. Disuruh makan susah, disuruh mandi malas. Waktunya habis untuk game.” Keluh seorang ibu.

“Anak saya marah dan berteriak-teriak kalau HPnya diambil papanya. Mereka jadi malas belajar,” ibu lain menimpali. “Mereka itu kalau sudah main game tidak kenal waktu, bahkan sampai larut malam pun dilakoni. Mereka sudah kecanduan game.”

“Uang saku yang harusnya untuk jajan, malah untuk beli kuota demi bisa main game. Gak peduli perut lapar, tidak makan seharian. Bermain game tidak bisa diputus barang sejenak.” Begitu keluhan banyak orangtua.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah memasukkan kecanduan main game sebagai gangguan kejiwaan. Gangguan itu digolongkan sebagai Gaming Disorder. Karena kecanduan game, orang bisa lupa belajar, sekolah kacau, kuliah DO atau dipecat dari pekerjaannya. Kecanduan itu sudah menjadi penyakit. Orang sudah tidak waras lagi. Tak mampu berpikir rasional.

Dalam Injil hari ini, sanak kerabat mengkawatirkan Yesus sebagai “workaholic.” Yesus melayani begitu bayak orang sakit yang butuh disembuhkan. Mulai dari pagi siang malam, Yesus terus bekerja. Bahkan makan pun tidak sempat saking banyaknya orang.

Sanak kerabat-Nya menuduh Yesus, “Ia tidak waras lagi.” Ini harus dihentikan. Yesus gila kerja, melayani orang sedemikian sampai makan pun tidak ada waktu. Itulah totalitas pelayanan. Tetapi bagi orang lain bisa dianggap “tidak waras.”

Beranikah kita melayani Tuhan dengan total sampai tuntas? Ataukah waktu kita habis untuk hobby atau kesenangan pribadi?

Ke hutan mencari akar-akar bajakah.
Ternyata hanya dapat batang lengkuas.
Melayani Tuhan tidak boleh setengah-setengah.
Yesus memberi teladan tentang totalitas.

Cawas, piknik tertunda….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr

*Pesan* *Sponsor* :
Para sahabat yg blm ngelike IG wwmeindonesia. Mohon bantu di-like ya. ???
https://www.instagram.com/p/CJqLzgTFly1/?igshid=gmqnrljqw0xp.

Ditunggu sampai 31 Januari 2021.
Beli tahu rasa bacem.
Matur tengkyu berkah dalem.