“ALHAMDULILAH akhirnya sepakat damai,” kata Hamidah setelah keluar dari kantor Pengadilan Bandung.
Beberapa waktu lalu, ayahnya Koswara (85) digugat oleh Deden dan Nining yang adalah anaknya sendiri ke meja hijau sehubungan dengan masalah tanah. Tidak tanggung-tanggung Deden menggugat ayahnya ganti rugi sebesar tiga milyar.
Namun setelah melalui mediasi antar keluarga, mereka sepakat berdamai dan saling memaafkan. Deden minta maaf dan bersujud kepada Koswara, ayahnya.
Bapak itu pun dengan meneteskan airmata mengampuni anaknya. Mereka saling berpelukan dan menangis. Masalah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.
Pengampunan itu berkah, besar pahalanya di surga. Saling memaafkan dan mengampuni adalah tindakan paling luhur dari seorang manusia.
Yesus menegaskan hal itu dalam pengajaran tentang doa Bapa Kami. Ia mengajarkan kepada para murid-Nya untuk saling mengampuni. ”Ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”
Pengampunan itu akan naik ke surga. Kata Yesus, “Jika kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.”
Berani mengampuni itu sudah langkah maju bagi kita. Ada banyak orang yang tidak mau melangkah untuk mengampuni. Hidup dalam kebencian dan dendam itu seperti burung hantu yang tidak mampu melihat indahnya siang. Ia lebih suka hidup dalam kegelapan malam.
Kalau kita mau mengampuni, kita akan melihat keindahan hidup, penuh damai dan sukacita. Mengampuni itu memang sakit. Tetapi jika kita bisa melewatinya, kita akan hidup secara baru.
Seperti rajawali, ia bisa hidup selama 70 tahun jika ia mau melewati masa sulit yakni transformasi diri. Ia harus melepaskan paruhnya yang lama. Kemudian dengan paruh baru akan melepaskan cakar-cakarnya yang lama. Bulu-bulu yang tebal akan dilepaskan agar tumbuh bulu yang baru. Proses melepaskan itu sungguh menyakitkan. Tetapi jika mampu melewatinya, ia akan hidup panjang.
Begitu juga mengampuni itu berani melepaskan segala dendam. Jika kita mampu membuangnya, kita akan hidup lama dan bahagia.
Pak Koswara itu pasti hidup bahagia, karena dia bisa mengampuni dan melepaskan belenggu dendam dan benci.
Maukah kita melewati masa transformasi diri yakni melepaskan dendam dan benci dengan pengampunan?
Beli susu sapi di Boyolali.
Bikin soda gembira satu porsi.
Mari kita berani mengampuni.
Agar hidup bebas dan damai di hati.
Cawas, persiapan HUT…..
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr