SAYA adalah cucu kesayangan “simbah” di dusun Gondangan. Simbah itu kakek-nenek. Sejak kecil saya ikut simbah sampai masuk sekolah dasar. Setiap pagi saya ikut menyapu halaman yang luas dengan dua pohon mangga yang besar.
Habis nyapu biasanya saya dibelikan nasi “gudhangan” atau nasi urap. Apa pun yang saya minta diberikan oleh simbah karena rajin membantunya. Kalau di keluarga ada istilah “anak kesayangan.”
Di kelas juga ada sebutan murid kesayangan. Entah anak, murid atau cucu kesayangan menunjukkan relasi dekat di antara keduanya. Antara guru dan murid atau orangtua dan anak ada hubungan yang istimewa. Apa yang diminta akan diberikannya.
Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”
Sabda itu menjelaskan bagaimana Dia mempunyai hubungan istimewa dengan Bapa-Nya. Apa saja yang kita minta kepada Bapa dalam nama-Nya akan diberikan-Nya kepada kita. Karena kedekatan Yesus kepada Bapa, maka apa pun akan diberikan.
Jika kita yang berdosa saja bisa memberi hal yang baik kepada anak-anak kita, apalagi Bapa yang di surga, Ia akan memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Yesus adalah Anak kesayangan Bapa. Yesus punya relasi mesra dengan Bapa-Nya. Bapa berkenan pada Yesus putra-Nya. Kematian Yesus menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Bapa. Maka Bapa berkenan membangkitkan Dia dari mati.
Kalau Bapa mengasihi Dia, Bapa juga akan mengasihi kita dalam nama Anak-Nya.Yesus menegaskan kepada kita bahwa Bapa juga mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya.
Yesus berkata, “Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”
Jangan segan untuk minta kepada Bapa, melalui Yesus,Putera-Nya. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah. Dalam doa itulah kita membangun relasi mesra dengan Allah, sebagaimana Yesus selalu berdoa kepada Bapa-Nya.
Marilah kita khususkan waktu untuk Tuhan. Yesus sudah membukakan ruang Bapa untuk kita, mari kita masuk ke hadirat-Nya.
Isap rokok tembakaunya kuat.
Asapnya memenuhi udara.
Jika hidup kita terasa berat.
Jangan lupa langsung berdoa.
Cawas, sehari tujuh kali…..
Rm. A. Joko Purwanto, Pr