ADALAH Tzu Hsi sang ibu suri yang sangat berpengaruh menaikkan Pu Yi menjadi kaisar China saat usianya baru 3 tahun.
Tzu Hsi yang awalnya hanyalah salah satu selir dari Kaisar Hsien Feng namun kekuasaanya bisa mempengaruhi kebijakan kaisar.
Tzu Hsi adalah janda permaisuri berpengaruh. Sepak terjangnya terlihat ketika ia berkehendak menggulingkan Kaisar Kuang Hsu yang masih terhitung keponakannya.
Bersama dengan Jenderal Yuan Shih Kai mengambil langkah-langkah menangkap Kaisar bersama sekondannya yang dikenal telah mereformasi tahta Cina, Liang Chi Chao tahun 22 September 1898.
Tzu Hsi adalah penentang langkah-langkah pembaruan Cina yang ditawarkan Kuang Hsu. Baginya keterbukaan dan pembaharuan yang ditawarkan Kuang Hsu dapat merusak sendi-sendi nilai tradisional Cina.
Kuang Hsu ditahan dan dibuang sampai wafatnya. Ibu Suri Tzu Hsi mengangkat Pangeran Pu Yi menjadi kaisar China pada 2 Desember 1908. Pu Yi hanyalah Kaisar bayangan. Yang memerintah sesungguhnya adalah Ibu Suri Tzu Hsi.
Sejak zaman Yesus, kekuasaan itu sungguh menggoda, bukan hanya untuk kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan.
Ibu Zebedeus datang kepada Yesus supaya anak-anaknya didudukkan masing-masing di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus saat nanti berkuasa sebagai raja.
Namun Yesus justru berpikir lain dan inilah yang menjadi inti ajaranNya. “Barangsiapa ingin menjadi besar di natara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia; Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Kekuasaan itu bukan tujuan, hanya sarana untuk melayani. Yang utama adalah mereka yang dilayani. Seperti istilah DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
Para anggota dewan itu hanyalah wakil rakyat. Yang utama adalah rakyatnya. Jika anggota dewan melupakan rakyat yang diwakilinya, ia seperti kacang lupa kulitnya. Tidak pantas menjadi wakil rakyat lagi. Maka tidak perlu dipilih.
Kita diingatkan oleh Yesus, untuk siap melayani dan menjadi hamba. Pelayanan kitalah yang menentukan kualitas hidup kita.
Gua Pindul ada di Wonosari
Menikmati ombak menggunung di Pantai Drini
Kalau mau menjadi pemimpin yang dicintai
Jadilah pelayan rakyat dengan tulus hati
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr