“Pintu Darurat”

SEORANG bapak, Walkidi naik pesawat. Kebetulan dia duduk di dekat pintu darurat. Pramugari cantik mendatangi dan menjelaskan, “Maaf pak, Kebetulan bapak duduk di samping pintu darurat. Untuk itu kami mohon kerjasamanya. Jika ada kejadian di mana pesawat terpaksa mendarat darurat, silakan bapak membuka pintu darurat ini agar penumpang bisa keluar dari pintu tersebut. Untuk lebih jelasnya, silakan baca petunjuknya di buku instruksi keselamatan.”

Walkidi mengangguk tanda sudah jelas.

Di tengah penerbangan, pilot berkata, “Para penumpang yang terhormat, ada gangguan pada mesin pesawat. Kita akan mendarat darurat. Silahkan pakai pelampung dan sabuk pengaman. Ikuti petunjuk para petugas.”

Setelah ada aba-aba: Evacuate! Evacuate!, Walkidi diminta membuka pintu darurat.

Ia mendorong tetapi pintu tidak terbuka. Semua orang makin panik. Ia dorong-dorong terus tapi pintu tak bergerak.

Akhirnya pintu depan dan belakang pesawat terbuka. Semua orang lari menuju pintu untuk menyelamatkan diri.

Walkidi selamat dan marah kepada pramugari. Mengapa pintu darurat tidak bisa dibuka.

Pramugari berkata, “Apakah bapak membaca buku petunjuknya? Pintu darurat itu tidak didorong, tetapi ditarik ke dalam baru dibuang keluar.”

Muka Walkidi merah padam menahan malu.

Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat; ia akan masuk dan keluar, dan menemukan padang rumput.”

Gembala masuk melalui pintu. Ia tahu cara membuka pintu dan menemui dombanya. Orang asing tidak tahu bagaimana cara membuka pintu. Ia hanya bisa merusak, mendobrak atau memanjat tembok.

Domba-domba tidak mengenal suaranya, bahkan mereka lari daripadanya.

Yesus adalah pintu menuju domba-domba. Kalau kita mau menjadi gembala, mari kita masuk melalui Dia. Mari kita mengikuti cara-Nya sehingga domba-domba aman di kandang-Nya.

Walkidi tidak tahu cara membuka pintu, tetapi dia tidak mau membaca buku petunjuknya.

Kalau Yesus adalah pintu, kita harus membaca buku petunjuknya yakni Injil agar kita bisa mengerti seluk beluk pintu itu, dan akhirnya kita bisa menjalankan dan mengikuti petunjuknya.

Maukah kita mengikuti petunjuk-Nya?

Jalan-jalan ke Tawangmangu.
Naik ke bukit lihat Candi Cetha.
Yesus Kristus adalah pintu,
Yang mengantar kita sampai ke surga.

Cawas, malam penuh bintang…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr