Lahir Kembali
DALAM beberapa agama diajarkan tentang lahir kembali atau reinkarnasi. Misalnya dalam agama Hindu ada paham reinkarnasi.
Ada kepercayaan bahwa orang akan mati dan dilahirkan kembali dalam kehidupan lain. Yang dilahirkan kembali itu bukan wujud fisik seperti kehidupan sebelumnya, tetapi jiwa orang tersebut yang mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil perbuatan sebelumnya.
Kisah reinkarnasi atau dalam Bahasa Jawa “Nitis” dapat dijumpai dalam lakon pewayangan ”Rama Nitis.”
Prabu Ramawijaya setelah mengalahkan raja angkara murka Dasamuka kemudian bertapa menjadi Begawan.
Ia mati dan nitis kembali dalam diri Prabu Kresna. Sedangkan Laksmana juga mati dan nitis kembali dalam diri Arjuna.
Berbeda dalam ajaran Hindu, kelahiran kembali juga diajarkan oleh Yesus. Namun kelahiran kembali yang dimaksudkan adalah kelahiran dalam roh.
Lahir dalam roh berarti memulai hidup baru dalam semangat atau spirit yang baru karena Roh Kudus.
Kelahiran kembali dalam roh dapat kita alami selagi kita masih hidup. Tidak menunggu saat kematian.
Dalam pembaptisan kita dilahirkan kembali dalam air dan Roh Kudus. Dengan pembaptisan itu kita diangkat atau lahir kembali sebagai anak-anak Allah.
Lahir kembali berarti punya semangat baru dalam roh kebaikan.
Yesus menjelaskan kelahiran kembali itu dalam pembicaraan dengan Nikodemus.
“Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup kemana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang dan kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari roh.”
Dalam Kitab Suci kelahiran kembali sering disebut dengan Lahir dari Roh, Lahir dari atas, pertobatan, pembaharuan budi, permandian, hidup dalam Kristus.
Kelahiran kembali adalah karunia Allah, sedangkan pertobatan atau pembaharuan hidup adalah tindakan manusia yang diterangi oleh roh.
Kelahiran kembali ditandai dengan semangat baru dalam roh. Orang yang lahir kembali nampak dalam semangat dan tindakan yang lebih baik; lebih mengasihi, lebih rela berkorban, lebih rendah hati, lebih menyerupai Kristus.
Orang yang lahir kembali memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah.
Bagi kita yang sudah dibaptis, kita telah dilahirkan kembali dari air dan Roh. Semestinya kita hidup dikuasai oleh Roh Allah dan semakin memiliki kedekatan dengan Allah.
Hidup kita dibimbing oleh Allah, karena kita adalah anak-anak Allah.
Pertanyaan Reflektif: apakah anda menyadari bahwa dengan baptis, anda telah dilahirkan kembali?
Dengan begitu, kita membawa hidup baru sebagai anak-anak Allah. Apakah kita sudah mewujudkan diri sebagai anak-anak seperti yang dikehendaki Allah?
Bulan merah muncul di perbatasan,
Warnanya menyala menyeramkan.
Kita dilahirkan dalam pembaptisan,
Menjadi anak Allah yang diselamatkan.
Cawas, hidup baru sebagai anak Allah.
Rm. A. Joko Purwanto, Pr