“Herodes Masa Kini Bernama Herodes Aborsi”

MENURUT data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus aborsi di negara kita tergolong cukup tinggi. Mereka mencatat ada dua juta kasus per tahun. Yang sangat mencengangkan adalah 30% dari kasus itu dilakukan oleh remaja. Aborsi ilegal dianggap sebagai jalan keluar dari kehamilan tak dikehendaki. Sesungguhnya ini adalah hal yang berbahaya. Di balik itu ada semacam warning kepada kita semua bahwa ada perilaku hidup yang tidak baik.

Di Jakarta ada sebuah klinik digerebeg polisi karena diduga menjadi tempat praktek aborsi. Klinik itu telah mengaborsi 903 bayi yang dimusnahkan dengan bahan kimia. Guttmacher Institute merilis sebuah penelitian di enam kota besar Indonesia. Dari hasil riset mereka melaporkan bahwa dari 1000 wanita produktif, 13 orang melakukan aborsi. Sangat memprihatinkan.

Seringkali semua pihak menyalahkan remaja. Tetapi yang harus refleksi dan evaluasi adalah keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama. Orangtua adalah guru dan pendidik utama bagi anak-anaknya. Jika orangtua tidak menjalankan fungsi ini, jangan berharap banyak kepada remaja.

Herodes diperdaya oleh para Majus. Mereka tidak kembali ke Yerusalem, melainkan pulang lewat jalan lain. Hal ini membuat Herodes marah. Ia memerintahkan membunuh semua anak di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah. Herodes takut karena diberitakan telah lahir Raja Israel yang baru. Kekuasaan membuatnya kalap dan bertindak kejam.

Kalau zaman dulu ada Herodes Arkhelaus, Herodes Filipus, Herodes Agung, Herodes Antipas, sekarang ada Herodes Aborsi. Herodes Agunglah yang membunuh anak-anak tak berdosa di Betlehem. Zaman sekarang juga ada herodes-herodes yang membunuh bayi-bayi tak berdosa yang namanya Herodes Aborsi.

Mengapa terjadi demikian? Karena dunia kita ini sedang sakit. Dunia sedang terluka. Dunia tanpa kasih sayang. Ketika Sang Pembawa Damai datang justru dimusuhi dan dimusnahkan. Orang-orang yang membawa kasih sayang malah disingkirkan.

Apakah anda akan ikut Yesus yang membawa damai dan cintakasih atau ikut Herodes Aborsi yang membunuh dan menyingkirkan kaum lemah tak berdosa?

Pergi ke pasar beli rambutan
Malah tergoda oleh bau durian
Mari kita berjuang demi kehidupan
Bukan menebarkan jerit kematian

Cawas, menanti anggrek mekar…
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr