Kerajaan Allah atau Allah yang meraja itu nyata ada, namun sering tak terlihat. Kita tidak menyadari kehadiran Allah itu.

Seperti kita bernafas setiap hari, bangun dari tidur setiap pagi, hidup mengalir tanpa kita sadari. Seperti air mengalir tiada henti, kita pun mengalir menempuh peziarahan hidup kita sendiri.

Semuanya berjalan seperti biasa tanpa kita menyadari bahwa Allah menyelenggarakan semua bagi kita.

Orang beriman yakin bahwa Allah mengatur semuanya. Dari bangun pagi sampai kita menutup mata lagi, Allah memelihara hidup kita.

Yesus memaparkan hal Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di ladang. Walaupun biji itu kecil namun jika ia tumbuh akan menjadi besar dan burung-burung bernaung di dahannya.

Kerajaan Allah itu selalu tumbuh dan berbuah. Para petani itu selalu mempunyai pengharapan.

Iman mereka tumbuh bersama harapan bahwa sawah mereka akan menghasilkan padi yang subur.

Mereka menanam, memelihara, menyiangi, memupuk dan merawat. Namun pertumbuhan itu datang dari Tuhan.

Mereka menanti dan melihat tanaman padi yang tadinya hijau kemudian menjadi kuning dan masak. Tiba musim panen.

Begitulah musim silih berganti, mengarungi waktu. Selalu ada pengharapan. Tuhan memelihara hidup setiap orang.

Deus Providebit. Tuhanlah yang menyelenggarakan semuanya. Kerajaan Allah tumbuh berkembang seperti benih sesawi yang dipelihara Tuhan.

Percaya pada penyelenggaraanNya itulah yang harus dipupuk dalam diri kita. Dalam segala perkara, Tuhan memegang janjiNya.

Menabur benih di hutan belantara
Benih padi, jagung dan palawija
Tuhan selalu memelihara kita
Dengan cara-cara yang tak pernah kita sangka

Berkah Dalem
Rm. A. Joko Purwanto Pr