KETIKA tahu bahwa perang Baratayuda pasti terjadi, Kunti sangat sedih. Ia tahu akan terjadi perang antar saudara kandung yakni antara Adipati Karna dan adik-adiknya, para Pandawa.
Karna adalah anak sulung Kunti yang dibuang karena lahir sebelum dia menikah dengan Pandu. Maka Kunti datang kepada Karna supaya dia kembali kepada Pandawa.
Ia merengek dan memohon kepada Karna agar tidak berperang melawan adik-adiknya. Karna menolak. Hati Kunti merintih sedih hancur berkeping-keping.
Ia berlutut di bawah kaki anaknya sendiri untuk mengabulkan permintaannya. Akhirnya Karna membuka rahasianya. Ia akan kalah melawan Arjuna.
Para Pandawalah yang akan jadi pemenang. Ia akan mengurbankan jiwa raganya demi kemuliaan adik-adiknya. Pandawa tetap utuh lima jumlahnya.
Tak ada seorang ibu yang menghendaki anaknya menderita sengsara. Dengan segala cara ibu akan berjuang, bahkan mengorbankan diri demi kebahagiaan anak-anaknya.
Itulah yang dilakukan seorang wanita Kanaan. Anaknya kerasukan setan dan sangat menderita. Ia datang kepada Yesus mohon disembuhkan.
Murid-muridNya merasa terganggu karena dia terus mengikutiNya sambil berteriak-teriak, “Kasihanilah aku ya Tuhan, Anak Daud, anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
Yesus tidak langsung mengabulkan. Bahkan dengan halus menolaknya, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.”
Wanita Kanaan itu tidak termasuk umat Israel. Tetapi wanita itu tidak mundur sedikit pun. “Tuhan, tolonglah aku.”
Sekali lagi Yesus menolak dengan sindiran tajam. “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Perasaan perempuan pasti tajam. Ia disamakan dengan anjing. Tetapi dia tetap sabar dan tegar. Ia masih memohon kepada Yesus. Betapa besar keyakinannya.
Yesus mengabulkan dan berkata, “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Seketika itu juga anaknya sembuh.
Usaha keras dan keyakinan kepada Tuhan adalah syarat agar niat kita dikabulkan. Wanita Kanaan itu mengajarkan kepada kita untuk terus menerus dan tidak putus-putus datang kepada Tuhan.
Jangan pernah berhenti berharap kepada Tuhan. Sabar dan tegar itulah sikap benar di hadapan Tuhan. Apakah kita masih tetap tegar ketika harapan masih gelap?
Nonton Misbar di rerumputan
Cantik dan ganteng bintang filmnya
Kasih ibu sepanjang jalan
Terus berkorban demi cinta buah hatinya
Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr