PERNAH dengar nama Suster Lucy Agnes seorang biarawati pengikut Bunda Teresa? Dia berasal dari keluarga kaya raya di Indonesia, sekolah SMA di Perth Australia dan lulus S2 di Amerika Serikat. Tetapi memutuskan menjadi suster peduli orang miskin seperti Bunda Teresa.

Mengapa dia mau meninggalkan segala kemewahan dan masa depan cerah untuk menjadi suster yang miskin ? Panggilan Tuhan itu tidak memandang siapapun. Cinta Tuhan itu menyentuh setiap hati orang.

Sebagaimana Amos dipanggil Tuhan untuk bernubuat kepada Israel. Amos bukan keturunan nabi. “Hanya” seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku, kata Amos.

Jika Tuhan sudah memanggil, entah orang kaya atau orang miskin, entah keturunan boss Jarum atau keluarga peternak kambing, tak mungkin bisa mengelak dasyatnya cinta Tuhan.

Kendati ditentang, menghadapi penolakan, seperti Amos diusir oleh imam PNS, Amazia di Betel, tetapi Amos tak mundur tetap bersaksi menjadi perpanjangan mulut Allah.

Beranikah kita bersaksi seperti Amos, mengingatkan orang-orang di sekitar kita, khususnya keluarga kita sendiri, untuk setia kepada Tuhan ? Teladan adalah guru yang paling baik. Satu teladan lebih berguna daripada seribu kata nasehat.

Mari menjadi nabi di lingkungan kita sendiri dulu. Selamat merenungkan. Berkah Dalem.

Eh jangan lupa besuk pagi ada ekaristi ya.

(Rm. A. Joko Purwanto Pr)