BRUNEI DARUSALAM belum lama ini meresmikan hukum cambuk sampai mati bagi LBGT di negeri sultan itu. Banyak tokoh dunia antara lain Penyanyi Elton John dan Pembawa acara TV Ellen Degeneres memprotes keputusan Sultan Hasanah Bolkiah itu.

Hukuman itu berlaku bagi pelaku sodomi, perjinahan dan pemerkosaan. Mereka yang kedapatan melakukan kejahatan-kejahatan tersebut diancam hukuman cambuk sampai hukuman mati, sama seperti pelaku pencurian dan pembunuhan.

Elton John dalam cuitan di tweeter memprotes pemberlakuan hukum itu. Dia mengajak boikot menginap di hotel-hotel milik Sultan Brunei di seluruh dunia.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus dihadapkan masalah yang sama yakni seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Ahli-ahli Kitab dan orang-orang Farisi menempatkan perempuan itu di tengah-tengah orang banyak.

Mereka berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam Hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatMu tentang hal ini?”

Kasus ini sangat bagus untuk menjebak Yesus karena mereka sudah lama mencari kesempatan mempersalahkanNya. Tetapi Yesus cuek saja sambil menulis di tanah dengan jariNya. Mereka makin riuh rendah mendesak supaya Yesus memberi tanggapan.

Akhirnya keluarlah jawaban dari mulut Yesus, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”

Jawaban yang tidak terduga. Mencengangkan. Mereka berpandangan satu sama lain. Menunggu siapa yang berani melempar batu.

Akhirnya mereka hanya mengangkat bahu, mengeraskan bibir atas “njebemblek” saling berpandangan satu sama lain. Lalu meninggalkan gelanggang satu per satu mulai dari yang tertua. Itu berarti mereka mengakui sama-sama berdosa.

Tidak ada yang sempurna yang berhak menghukum perempuan itu. Bahkan Yesus pun juga menempatkan diri seperti mereka, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Allah itu maharahim. PengampunanNya lebih besar daripada dosa-dosa manusia. Dalam Yesaya ditulis, “Beginilah firman Tuhan: Janganlah mengingat-ingat hal-hal terdahulu. Janganlah memperhatikan hal-hal dari jaman purbakala.”

Tuhan tidak punya catatan masa lalu. Semua sudah didelete. “Aku hendak membuat sesuatu yang baru”, kata Tuhan. Itulah kemahabaikan Tuhan. Kita pantas bersyukur dan hidup oleh belas kasihNya. Fokuslah pada masa depan. Allah akan membuat semuanya baru.

Bikin rujak dari buah kweni
Biar sedap campur daun pepaya
Belajarlah selalu mengampuni
Karena Allah tak pernah menghukum dosa

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr