LUKAS adalah murid Paulus. Ia berasal dari lingkungan kafir di Antiokia. Lukas berprofesi sebagai dokter atau tabib.
Kedekatannya dengan Paulus membuatnya mengenal secara mendalam siapakah Yesus.
Lukas menulis Injilnya dengan runtut dan mengumpulkan dari berbagai sumber dan merangkainya menjadi sebuah tulisan lengkap.
Ia menggunakan kepandaiannya untuk mewartakan Yesus Sang Juruselamat. Ia menjadi murid yang setia. Ia mengikuti Paulus dalam perjalanan misinya sampai Paulus ditahan di Roma. Ia menemani Paulus saat akhir hidupnya.
Lukas menggunakan profesionalitasnya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Dia menakankan bahwa Allah itu berbelaskasih, suka mengampuni dan mencintai orang-orang miskin.
Dalam Injil hari ini Lukas menceritakan pengutusan tujuhpuluh murid. Mereka diutus mempersiapkan kedatangan Mesias. Yesus mengingatkan, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.”
Hal ini mau mengatakan bahwa banyak umat membutuhkan penggembalaan. Masih banyak ladang yang belum digarap karena kurangnya pekerja.
Selain itu juga, di tengah ladang itu banyak serigala. Yesus mengingatkan kepada para murid, “Pergilah, Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”
Ada banyak bahaya, tantangan dan ancaman. Tantangan itu tidak hanya dari luar (serigala) tetapi juga dari dalam (serigala berbulu domba).
Ladang Tuhan membutuhkan banyak pekerja. Panenan cukup melimpah. Ladang sangat luas. Setiap orang Katolik yang sudah dibaptis diutus menjadi pekerja-pekerja di ladangNya.
Baptis bukan hanya meterai kekal, tetapi mengandung juga perutusan. Pekerja itu tidak harus mejadi imam, bruder atau suster. Menjadi awam yang berdaya guna, bisa menularkan kebaikan dan kedamaian juga sebuah perutusan.
Lebih baik menjadi awam yang subur daripada menjadi imam atau biarawan/biarawati seperti benalu. Hanya menumpang hidup nyaman di biara tetapi tidak berbuah apa-apa.
Tirulah Lukas. Dengan bakat dan talenta serta profesinya, ia berbuah mewartakan Kerajaan Allah. Ia berkeliling “ngopeni” umat di sepanjang Mediterania dan mengorbankan diri menjadi martir di sana.
Apa yang dapat kita buat di tempat kita masing-masing agar Kerajaan Allah diterima?
Panenan memang banyak, pekerja sedikit
Berkarya di ladang Tuhan, jangan pelit-pelit.
Roma, The End of The Trip
Rm. A. Joko Purwanto Pr