Hari Jum’at Agung menjadi salah satu hari raya umat Kristiani dan Katolik. Apa sih sebenarnya makna dari hari Jumat Agung bagi umat Kristiani dan Katolik sehingga hari Jumat Agung dijadikan sebagai hari besar ?

Berikut beberapa ulasannya :

  1. Hari Kematian Tuhan Yesus

Inilah peristiwa yang terjadi beberapa ribu tahun silam sehingga sekarang kita menyebutnya hari Jumat Agung. Dalam hal ini Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa harus mati dengan cara disalibkan. Dimana Ia disalibkan diantara orang berdosa, padahal diriNya tidak berdosa. Hal ini, sesuai dengan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yesaya dalam kitab Perjanjian Lama. Peristiwa kematian Tuhan yesus juga sudah tertulis di Kitab Perjanjian Baru terutama dibagian Kitab Injil ( Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes)

  1. Penebusan Umat Manusia

Apa yang mengharuskan Tuhan Yesus mati ? Kenapa Allah Bapa menyerahkan anak-Nya yang Tunggal untuk mati diatas kayu salib ? Pada dasarnya setiap umat manusia sudah jatuh dalam dosa. Dimana seperti tertulis dalam Alkitab, upah dosa ialah maut. Tuhan sangat menyayangi umat-Nya, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia rela mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk menggantikan posisi kita yang seharusnya menanggung penderitaan. Tujuannya, agar dosa setiap manusia dihapuskan melalui darah suci Yesus Kristus yang tercurah dan setiap manusia kembali lahir baru dan dapat bertobat mendekat kepada Tuhan.

  1. Pengorbanan dari Sang Raja dan Sang Juru Selamat

Sebagai seorang raja pada masa kini, tentunya harus dilindungi. Adakah raja yang rela mati di atas kayu salib demi rakyatnya ? Dimana penyaliban adalah hukuman yang paling menakutkan saat itu. Hanya Yesus Kristus satu-satunya Raja yang mau mati dan menderita di atas kayu salib untuk menyelamatkan setiap umat yang percaya kepadaNya agar dapat hidup masuk ke dalam Kerajaan Surga yang Kekal bersamaNya.

Demianlah makna-makna hari Jumat bagi Umat Kristiani secara keseluruhan. Jadi, apa makna hari Jumat Agung bagi kalian pribadi ?

 † † †

 

“Lihatlah kayu salib, tempat bergantung Juruselamat dunia. Marilah kita menyembahnya.’ Inilah undangan yang disampaikan oleh Gereja kepada semua orang di senja Jumat Agung”

(St. Yohanes Paulus II)