RESI atau Begawan Dorna adalah guru para Kurawa dan Pandawa. Ia adalah guru tata negara dan olah keprajuritan. Ia pandai – kalau tidak mau dibilang licik – dalam strategi perang.

Sebagai guru ia bersikap oportunis. Apa yang menguntungkan bagi dirinya itulah yang dilakukan. Ia berpihak kepada Kurawa karena diberi jabatan dan kedudukan di negara Hastina.

Waktu muda, Bambang Kumbayana atau Resi Dorna bersikap angkuh dan sombong. Karena tidak tahu tata krama, dia pernah dihajar oleh Patih Gandamana sampai babak belur. Wajahnya rusak, hidungnya bengkok, badannya bungkuk, tangannya patah. Hanya satu tangan yang bisa digerakkan.

Bersama Sengkuni, ia suka memprovokasi anak-anak Kurawa untuk melenyapkan Pandawa. Salah satu cara yang dia buat adalah menyuruh Bima mencari “Banyu suci perwitasari” di dasar samudera.

Perintah itu punya maksud terselubung, yakni melenyapkan salah satu kekuatan Pandawa.

Seandainya Bima berhasil, toh dia tidak merasa rugi, karena sebagai guru dia bisa menunjukkan kepada Bima ilmu yang sangat tinggi tentang “Manunggaling kawula-Gusti.”

Secara lahiriah, Bima berguru kepada Resi Dorna. Tetapi sesungguhnya Dornalah yang belajar ilmu sejati kepada Bima.

Yesus memperingatkan kepada murid-murid-Nya terhadap kaum Farisi dan Ahli-ahli Kitab.

“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.”

Mereka itu bukan guru yang patut “digugu lan ditiru”, tetapi “wagu tur saru.” Mereka mengikat beban berat di pundak orang, tetapi mereka sendiri tak mau menyentuhnya.

Mereka hanya senang dipuja-puja orang. Mereka senang memakai baju kesalehan, berdoa dengan berteriak-teriak biar dilihat orang dan suka dipanggil Rabi.

Mulutnya berbicara suci tetapi tangannya merampas harta orang dan kakinya menginjak bawahan.

Ajaran Yesus jelas, “Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah dia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

Mau sombong dan licik seperti Dorna, atau merendahkan diri seperti Bisma? Silahkan pilih sendiri.

Makan mie dari dapur sendiri.
bumbu kencur, bawang putih dan miri.
Mari belajar tulus dan rendah hati.
Dengan “empan papan” dan tahu diri.

Cawas, senja jauh di sana…..
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr