Megafon atau TOA

BEBERAPA waktu lalu Menteri Agama mengeluarkan Surat Edaran No. 5 Tahun 2022 tentang pengaturan penggunaan pengeras suara atau TOA di masjid.

Surat Edaran ini ditanggapi berbagai macam. Ada yang pro tetapi ada juga yang kontra.

Pengeras suara atau megafon – kalau di Indonesia sering disebut TOA – ditemukan oleh Pastor Katolik bernama Athanasius Kircher SJ sekitar tahun 1630-an. Keren ya…..ternyata hasil karya seorang pastor itu barang.

TOA adalah merk megafon yang diproduksi oleh TOA Corporation dari Jepang pada tahun 1934. Jadi megafon sudah ada jauh sebelum TOA memproduksinya.

Pabrik TOA melihat peluang pasar yang menguntungkan di Indonesia karena negara ini berpenduduk muslim paling besar di dunia.

Sebagian besar masjid-masjid di pelosok Indonesia menggunakan TOA untuk mengumandangkan suara adzan dan kegiatan doa lainnya.

Maka Surat Edaran Menag itu menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat.

“Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat,” kata Menag Yaqut dalam keterangan tertulis, Senin, (21/2/2022).

Yesus juga memberikan pedoman-pedoman bagaimana kita berdoa, beramal dan berpuasa.

Tentang bagaimana berdoa, Yesus berkata; “Apabila kamu berdoa, janganlah kamu berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadah dan pada tikungan-tikungan jalan supaya mereka dilihat orang.”

Kalau beramal, Yesus mengatakan, “Apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadah dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.”

Tentang berpuasa,Yesus juga berkata, “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.”

Apa yang dikehendaki Yesus kalau kita berdoa, beramal atau berpuasa?

“Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

“Jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

“Apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.”

Kebaikan itu tidak perlu ditonjol-tonjolkan supaya dilihat orang. Tetapi Allah mengetahui apa yang ada di tempat tersembunyi, dan Dia akan membalasnya kepada kita.

Masa Prapaskah atau masa tobat ini mari kita gunakan untuk berdoa, berpuasa dan beramal kasih tanpa harus dipamer-pamerkan. Bapa akan mengganjarnya dengan berkat melimpah.

Daun-daun gugur di taman doa.
Musim kemarau kayaknya sudah tiba.
Mari kita puasa dengan hati gembira.
Banyak berdoa dan beramal bagi sesama.

Cawas, selamat berpuasa….
Rm. A. Joko Purwanto, Pr