ZAMAN dahulu kala seorang guru “ngelmu” akan beradu kesaktian dengan guru lain untuk menunjukkan siapa yang paling kuat ilmunya. Semakin hebat ilmu kasektennya, semakin banyak pengikutnya.

Guru yang kalah akan tunduk mengabdi kepada yang menang. Begitu juga murid-muridnya. Mereka akan menjadi cantrik atau murid di padepokan itu.

Dalam konteks inilah, murid-murid Yohanes Pembaptis, menurut Injil hari ini, memperbincangkan Yesus. Murid-murid Yohanes melihat Yesus membaptis di tanah Yudea.

Yesus mulai mempunyai banyak pengikut. Bisa jadi orang-orang yang dulunya ikut Yohanes Pembaptis mulai satu per satu mengikuti Yesus. Para murid Yohanes melaporkan kejadian ini kepada gurunya.

Yohanes Pembaptis berterus terang kepada mereka, “Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahuluiNya”. Yohanes sadar bahwa waktunya untuk undur diri karena Yesus, Sang Mesias sudah tampil. Maka ia berkata, “Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil”

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian, “Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi, siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya”.

Yesus adalah utusan Allah yang datang dari surga. Barangsiapa percaya kepadaNya akan memperoleh hidup yang kekal.

Yohanes Pembaptis adalah sosok pribadi yang jujur dan rendah hati. Orang jujur mewartakan kebenaran. Yang benar dikatakan benar. Yang salah dikatakan salah.

Dia berani mengkritik Herodes yang bertindak salah. Tetapi ia juga berani berkata yang benar tentang Yesus kepada murid-muridnya. Kerendahan hatinya nampak dengan sikapnya yang mempersialahkan Yesus makin besar dan dia makin kecil.

Yohanes yakin benar bahwa Yesus datang dari Allah. Yohanes berani membuat kesimpulan, “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia akan beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya”

Yohanes telah bersaksi tentang Yesus Anak Allah, dan kesaksiannya itu benar. Marilah kita meyakini dan percaya kepada Yesus Putra Allah agar kita memperoleh hidup kekal.

Ke Panti Rapih mengunjungi orang sakit
Ternyata harus memberi minyak suci
Tuhan Yesus yang telah bangkit
Menjadi jaminan untuk hidup abadi

Berkah Dalem,
Rm. A. Joko Purwanto Pr