“Jangan Takut”

DALAM kunjungannya ke Manado baru baru ini untuk mengecek vaksinasi, Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo mengatakan agar masyarakat Manado tidak takut dan terprovokasi dengan kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu Palma kemarin.

“Saya berharap masyarakat Manado tidak takut untuk menjalani ibadah Paskah, untuk masalah keamanan TNI Polri selalu siap untuk menjaga ketertiban umat Kristiani Sulut,” kata Kapolri.

Pada saat yang hampir bersamaan, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo juga mengatakan hal yang sama kepada umat Katolik. “Enggak usah takut apa apa. Mari kita datang beribadah seperti biasa, dengan rasa aman,” kata beliau di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (1/4).

Para teroris itu mau mengembangkan budaya kematian. Mereka menebar ketakutan. Mereka tidak mencintai kehidupan.

Seruan Kapolri dan Bapa Uskup itu seiring dengan pesan malaikat yang menjumpai Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome saat mereka menuju kubur Yesus.

“Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nasaret, yang disalibkan itu.Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! inilah tempat mereka membaringkan Dia.”

Budaya kematian bisa dipahami sebagai apa saja yang berlawanan dengan kehidupan sendiri, melanggar keutuhan pribadi manusia, dan apa pun yang melukai martabat manusia.

Budaya kematian ini, dalam konsekuensinya yang paling tegas, mencoreng peradaban manusiawi dan bertentangan dengan kemuliaan Sang Pencipta.

Sebab, nilai hidup manusia tak lagi dihargai, dijatuhkan sampai titik nadir, dan Tuhan sebagai pemilik hak hidup manusia seolah dinafikan begitu saja.

Pesan malaikat yang mengatakan bahwa Ia telah bangkit, menunjukkan Yesus yang menang atas kematian.

Oleh karena itu kita tidak perlu takut untuk memperjuangkan kehidupan. Hidup itu sangat berharga. Maka harus terus menerus diperjuangkan.

Membela kehidupan berarti kita berada di rel yang sama dengan Allah Sang Pencipta Hidup.

Membela hidup berarti juga siap mewartakan kabar sukacita. Gembira menjalani hidup dan tidak terkungkung oleh ketakutan.

Ketakutan membuat para wanita itu tidak mewartakan apa-apa. Mereka dicengkeram oleh ketakutan sehingga tidak berbuat apa-apa.

Mari kita bersukacita karena Tuhan telah bangkit. Ia hidup dan mengatasi kematian.

Mari kita wartakan pesan Paskah, “Jangan takut teman….. Jangan takut bro….Jangan takut sobat…..Jangan takut Pak…. Jangan takut mak….

Gunung Merapi di utara Jogja.
Dari jauh sangat mempesona.
Tuhan telah bangkit mulia.
Jangan takut, ayo bersukacita.

Cawas, Selamat Paskah bagi anda sekeluarga….
Rm. Alexandre Joko Purwanto, Pr